kievskiy.org

Kasusnya Bertambah, Epidemiolog Sebut Gagal Ginjal Akut pada Anak Penuhi Kriteria KLB

Ilustrasi kasus gagal ginjal akut pada anak akibat penggunaan obat tertentu.
Ilustrasi kasus gagal ginjal akut pada anak akibat penggunaan obat tertentu. /Pixabay/Myriams-Fotos Pixabay/Myriams-Fotos

PIKIRAN RAKYAT - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai, bertambahnya temuan kasus gagal ginjal akut pada anak sudah memenuhi kriteria penetapan status kejadian luar biasa (KLB).

”Saya selalu sampaikan sudah sejak awal bahwa kasus gagal ginjal akut ini sudah memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai KLB,” kata Dicky.

Dicky menyoroti sejumlah indikator KLB, seperti jumlah temuan kasus gagal ginjal akut yang terus meningkat, hingga lamanya rentang waktu kejadian sudah memenuhi syarat penetapan status KLB, sehingga pemerintah diharapkan segera menetapkan status KLB, agar ada status hukumnya dan semua pihak bergerak serentak.

Ia khawatir jika pemerintah terus mengulur waktu dan tidak segera mengusut kasus secara tuntas, akan muncul kasus serupa yang berbahaya bagi anak-anak.

Baca Juga: Indef: Harga BBM Diprediksi Naik dan Kemiskinan Meningkat pada Maret 2023

”Kita seringkali menganggap remeh tentang kepastian hukum atau terkait keberadaan regulasi yang mendukung aksi. Karena ada budaya pemerintah yang merasa penting aksinya, atau sudah melakukan tindakan. Ini pandangan yang keliru dan tidak melihat aspek keberlanjutan serta ketahanan kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah perlu belajar dari sejarah berdasarkan sains, proses identifikasi masalah, melaku kan kajian, dan mengurutkan setiap masalah secara komprehensif.

”Jadi kalau bicara obat ini bukan hal baru, di negara berkembang dan miskin ini terjadi lama, bahkan masih jadi masalah global. Ini bukan bicara masalah WHO, tapi ada WTO dan sebagainya. Apalagi semakin turun ke level bawah, pihak nasional, pihak lokal ini harus turun, dirembuk, dan ditata,” katanya.

Obat palsu

Hal lain yang dikhawatirkan adalah terkait peredaran obat palsu di sejumlah fasilitas kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat