kievskiy.org

Waspada Popok Kering pada Anak, Pertanda Risiko Gagal Ginjal Akut

Ilustrasi popok kering pada bayi, ada risiko gagal ginjal akut menurut Kemenkes.
Ilustrasi popok kering pada bayi, ada risiko gagal ginjal akut menurut Kemenkes. /Pixabay/No-longer-here Pixabay/No-longer-here

PIKIRAN RAKYAT - Kalangan orang tua harus mulai waspada terhadap kondisi popok kering dalam jangka waktu lama pada seorang anak. Kementerian Kesehatan menyebutkan kewaspadaan ini terkait dengan risiko gagal ginjal akut yang kembali marak di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengeluarkan imbauan kepada para orang tua agar mewaspadai kondisi popok kering pada anak yang berasal dari kesulitan membuang air seni, ada kaitannya dengan risiko gagal ginjal akut.

Menurut Nadia, munculnya kejadian sulit buang air kecil adalah gejala spesifik yang menandai datangnya risiko gagal ginjal akut akibat keracunan obat sirop dengan cemaran senyawa kimia Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG) melebihi batas aman.

"Kalau kelihatannya sudah seharian pipisnya anak sedikit sekali, atau kalau sehari bisa tiga kali ganti popok, tetapi ini hanya sekali, maka harus waspada," ujar Siti Nadia Tarmizi menyampaikan imbauan.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Terjadi Lagi di Jakarta, Polri Menduga Kasusnya Berbeda dengan yang Sebelumnya

Nadia menerangkan, cairan yang cukup diberikan pada anak dengan sakit demam seharusnya bisa membuat anak buang air kecil dengan normal. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, maka anak harus segera dibawa ke rumah sakit.

"Kalau demam, biasanya beri cairan yang cukup pada anak, memastikan minumnya cukup, dia bisa buang air kecil, tetapi kalau popok kering, itu sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit," ujarnya lagi.

Nadia secara spesifik memaparkan bahwa sakit gagal ginjal akut hanya berlangsung selama 10-14 hari dengan gejala demam dan sulit buang air.

"Yang paling spesifik adalah frekuensi air kecil yang berkurang sangat cepat progresifnya, dari yang semula sedikit-sedikit, lama-lama tidak bisa," ujar Nadia membeberkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat