PIKIRAN RAKYAT – Jelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk penyelenggaraan angkutan Lebaran 2023. Hal tersebut ditujukan guna membuat momen mudik masyarakat berjalan aman, nyaman, terkendali, dan selamat.
Pada tahun ini, pengelolaan arus mudik, dan arus balik Lebaran disebut menantang. Pasalnya, diprediksi terdapat lonjakan pergerakan masyarakat mencapai 80 juta orang. Jumlah tersebut lebih besar ketimbang tahun lalu.
Menurut keterangan Menteri Perhubungan Budi Karya, lonjakan tersebut diprediksi dapat terjadi lantaran sejumlah hal, salah satunya turunnya angka kasus Covid-19.
"Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik," katanya, dikutip dari laman Polri pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Baca Juga: Reaksi Presiden FIFA Gianni Infantino Usai Erick Thohir Terpilih Jadi Ketua PSSI
Sejumlah langkah yang dilakukan sejak awal tahun 2023 di antaranya yaitu menyiapkan survei potensi pergerakan masyarakat saat masa angkutan Lebaran. Selain itu, inspeksi keselamatan pada sarana transportasi, baik darat, laut, dan udara juga dilakukan.
Sebagai informasi, untuk di sektor darat, Kemenhub bersama Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan pada kondisi jalur pantai selatan, dan pantai utara Jawa.
Berdasarkan keterangan Menteri Perhubungan, penyelenggaraan angkutan Lebaran dan angkutan Natal dan Tahun Baru pada 2022 menjadi bekal penting bagi pemerintah untuk meningkatkan pelayanan angkutan Lebaran pada tahun ini.
Baca Juga: Kerusuhan Suporter di Semarang, Menpora Bakal Temui Polri Hari Ini
"Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik," ujarnya.