kievskiy.org

Terdata 247 Orang Pengungsi Korban Banjir Luwu Utara Terserang Ispa, Dinkes Terus Gencarkan Edukasi

TGC Dinkes Luwu Utara bagikan masker gratis di Desa Meli, Baebunta, Luwu Utara. /Pemda Lutra.
TGC Dinkes Luwu Utara bagikan masker gratis di Desa Meli, Baebunta, Luwu Utara. /Pemda Lutra. /Naswandi

PIKIRAN RAKYAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menginformasikan bahwa para pengungsi terdampak banjir bandang Kabupaten Luwu Utara mulai dihadapkan pada sejumlah persoalan penyakit. 

Tercatat, pada Selasa 21 Juli 2020, penderita Ispa sebanyak 247 orang, Dermatitis 151 orang, Hipertensi 137 orang, dan Diare 35 orang. 

Upaya mengantisipasi penularan penyakit, Dinas Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan edukasi pada para pengungsi. 

Baca Juga: Kabar Baik, Tiga Pasien Covid-19 di Sumedang dari Satu Kelurahan Telah Sembuh dan Dipulangkan

Muslim Muhtar dari Dinas Kesehatan menuturkan bahwa pola hidup bersih dan sehat adalah salah satu modal untuk segera bangkit usai bencana. Oleh karena itu, penyuluhan dan pelayanan kesehatan terus dilakukan. 

"Saat ini kebutuhan yang paling mendesak adalah air bersih. Setelah itu terpenuhi, disusul tandom air, pompa air, obat-obatan, suplemen, susu balita dan pampers untuk lansia dan juga balita," ujar Muhtar pada Rabu, 22 Juli 2020.

Selain itu kebutuhan berupa pakaian dalam wanita, selimut, sarung, pembersih ruangan,genset, wc portable, alat penerangan dan mobil tangki air bersih juga masih sangat diperlukan.

Baca Juga: Fraksi PKB DPRD Jember Minta Mendagri Hentikan Bupati Jember, Dinilai Telah Lakukan 8 Pelanggaran

"Semua itu terus kami upayakan, sembari menunggu rumah hunian sementara rampung agar segera bisa ditempati para pengungsi korban banjir," paparnya sebagaimana diberitakan Jurnalpalopo.com sebelumnya dalam artikel "Penyakit Mulai Menjangkiti Pengungsi Korban Banjir Luwu Utara, Ispa Paling Dominan".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat