PIKIRAN RAKYAT – Kabupaten Biak Numfor kembangkan produksi briket arang sebagai EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk masak. Pengembangan ini merupakan alternatif pengganti bahan bakar minyak tanah untuk memasak di rumah.
Sejak tahun lalu produksi arang briket terus digencarkan oleh bengkel kerja industri Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Di luar sebagai energi terbarukan dan alternatif untuk masak, pengembangan ini dinilai jauh lebih ramah lingkungan yang solutif. Terlebih di Biak masih banyak warga yang kesulitan memperoleh minyak tanah.
“Bengkel kerja Disperindag Biak Numfor pada tahun 2023 akan terus meningkatkan kapasitas produksi briket arang untuk kebutuhan lokal Biak serta kebutuhan pedagang ikan bakar di kota Jayapura dari 75-100 unit/hari diupayakan naik menjadi 150-200 unit/hari,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Numfor Yubelius Usior dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Sederet Artis Kompak Kutuk Mario Dandy Anak Pejabat Pajak, dari Arie Kriting hingga Ernest Prakasa
Usior menyebut, pemilihan arang briket sebagai solusi alternatifnya karena di Biak bahan bakunya mudah diperoleh.
Bahan baku ini sendiri berasal dari sumber daya alam utama yang dimiliki yakni kayu dan kelapa. Artinya produk briket arang ini berupa briket arang dari kayu dan batok kelapa.
Diakuinya, dengan ketersediaan bahan baku pembuatan briket arang tersebut maka diharapankan ke depannya memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat termasuk membuka peluang kerja bagi warga lokal orang asli Papua.