PIKIRAN RAKYAT - Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak, Mario Dandy Satryo menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Pria usia 20 tahun itu kini harus mendekam di tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang membuat putra dari pengurus GP Ansor, D (17) terluka parah.
Mario Dandy Satryo disangkakan pasal 76c Juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal lima tahun subsider dan Pasal 351 ayat 2 tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman pidana maksimal lima tahun. Tak hanya berurusan dengan hukum, anak pejabat pajak itu juga harus menghadapi sanksi dari kampus tempatnya berkuliah.
Mengetahui salah satu mahasiswanya melakukan tindak pidana dan ditetapkan sebagai tersangka, pihak Universitas Prasetiya Mulya mengambil tindakan tegas dengan memberi hukuman berupa drop out (DO). Melalui pernyataan tertulis yang dimuat pada Jumat, 24 Februari 2023, Universitas Prasetiya Mulya menyatakan yang bersangkutan saat ini sudah bukan lagi mahasiswa di kampusnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Komang - Raim Laode dan Fakta di Baliknya
"Rapat Pimpinan Universitas Prasetya Mulya memutuskan untuk mengeluarkan tersangka Saudara Mario Dandy Satriyo dari Universitas Prasetiya Mulya terhitung tanggal 23 Februari 2023," katanya.
Atas kejadian ini, pihak kampus juga turut prihatin pada korban dan keluarganya serta mengecam keras segala bentuk kekerasan yang menentang perikemanusiaan.
"Mengecam keras tindak kekerasan itu karena bertentangan dengan kemanusiaan dan melanggar Kode Etik dan Peraturan yang tercantum dalam Buku Pedoman Mahasiswa Universitas Prasetya Mulya," katanya.
"Seluruh civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya tutut prihatin atas keadaan yang dialami korban dan terus bagi kesembuhannya," katanya.