kievskiy.org

Pakar Nilai Pola Asuh Orangtua Jadi Faktor Kebrutalan Mario Dandy, Singgung Kemandirian

Mario Dandy Satriyo (tengah), anak Dirjen Pajak Kemenkeu pelaku penganiayaan David, pengurus GP Ansor.
Mario Dandy Satriyo (tengah), anak Dirjen Pajak Kemenkeu pelaku penganiayaan David, pengurus GP Ansor. /PMJ News

PIKIRAN RAKYAT – Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai bahwa terdapat faktor yang memengaruhi putra dari pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo (20) hingga tega melakukan tindakan penganiayaan terhadap D (17) yang merupakan putra dari salah satu pengurus GP Ansor. Menurutnya, pola pengasuhan orangtua menjadi salah satu faktor yang berpengaruh.

“Masih muda, pengasuhan pemanjaan secara berlebihan, bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu,” katanya, dikutip pada Sabtu, 25 Februari 2023.

Peneliti dari ASA Indonesia Institute tersebut menjelaskan bahwa salah satu hal yang diukur melalui risk assessment terhadap pelaku kekerasan adalah terkait dengan tingkat kemandirian, baik secara finansial maupun sosial. Berdasarkan penjelasan Reza, semakin tidak mandirinya seseorang, maka semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya.

“Barangkali ini yang publik sangkut pautkan dengan gaya hidup mewah yang bersangkutan,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenkeu Diminta Tolak Pengunduran Diri Rafael Alun Trisambodo: Bisa Jadi Alasan Dia Tak Bisa Diusut

Menurut penilaian Reza, penggunaan kendaraan mewah pun dapat membuat adanya peningkatan rasa percaya diri pada pribadi Mario Dandy, seperti merasa lebih macho dan menurunkan pemikirannya soal konsekuensi yang akan timbul akibat perbuatan tak baik itu.  Hal itu pun disamakan dengan seseorang yang membawa senjata.

“Senjata membuat pemiliknya menjadi impulsif. Boleh jadi itu pula sensasi yang bersangkutan selaku pengguna mobil mewah,” ucapnya.

Reza mengatakan bahwa Mario Dandy bukan merupakan pria yang berada di golongan anak, melainkan berada di usia dewasa.  Oleh karenanya, Mario Dandy harus disikapi selayaknya orang dewasa pada umumnya.

“Jadi, sikapi dia sebagai orang dewasa. Beda dengan penyikapan terhadap pelaku anak-anak, terhadap pelaku dewasa publik boleh marah,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat