kievskiy.org

Luka David Korban Penganiayaan Mario Dandy adalah Luka 'Anak Semua Bangsa'

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. /Pixabay/Tonic-Pic

PIKIRAN RAKYAT - Anak muda itu masih terbaring lemas, tidak berdaya dan sudah melewati masa komanya. Ventilator alat bantu pernapasannya pun sudah terlepas dari selang hidungnya. Kondisinya berangsur membaik. Raut wajahnya tertunduk lesu.

Akan tetapi, dia masih belum siuman selama hampir dua pekan. Matanya masih tertutup. Hanya bisa merespons melalui gerakan-gerakan kecil. Bayangkan, dua pekan dia belum sadarkan diri dan belum mengetahui jika sosoknya saat ini menjadi sinyal untuk mengungkap kasus yang lebih besar.

Saat tiba di rumah sakit, kondisinya mengkhawatirkan. Dia datang dengan status koma pada angka skala 4 menurut Glasgow Coma Scale yakni alat untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien. Angka ini jauh di bawah skala orang normal yang berada di angka skala 15.

Anak muda itu yang kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan Jakarta, sejak 20 Februari 2023 lalu, bernama Cristalino David Ozora. Usianya baru 17 tahun. David merupakan korban kebiadaban dan kebodohan Mario Dandy Satryo (20) anak aparatur negara Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Kemenkeu, Kanwil Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo, yang saat ini sudah didepak dari kursi jabatannya.

Baca Juga: Depo Pertamina di Plumpang Kebakaran, Ma'ruf Amin: Supaya Lebih Aman Harus Direlokasi ke Pelabuhan

Mario yang memiliki postur lebih besar dan tegap tega menganiaya David secara sadis di Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Tanpa belas asih, tanpa ampun. Parahnya lagi kejadian itu dia lakukan dengan alasan yang tak kalah anehnya, yakni usai mendapatkan laporan dugaan perilaku yang tidak menyenangkan David kepada pacarnya, AG (15).

Tak jelas perlakuan apa yang dibuat David kepada AG hingga membuat anak pejabat tersebut naik pitam bak pahlawan kesiangan seraya menaikan kuda 'rubicon' troyanya.

Sejak kejadian memilukan itu, darah yang menetes dari tubuh David juga 'berdarah' dan dirasakan bangsa ini, wabilkhusus keluarganya. Mario mungkin lupa, jika David juga bukan orang sembarangan yang usai dianiaya lantas selesai begitu saja.

Cerita belum selesai sampai situ bung!. Ayah David, Jonathan Latumahina ternyata pengurus pusat GP Ansor, organisasi militan Nahdlatul Ulama, yang tidak mau kasus ini berhenti 'di meja makan' sambil minum secangkir teh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat