kievskiy.org

Nyawa Anak Kepala Kampung Lenyap di Tangan KKB Egianus Kogoya yang Murka Tak Diberi Bahan Makanan

Egianus Kogoya, pemimpin KKB Papua yang meminta senjata api untuk syarat dibebaskannya sang pilot Philip Mark Merthens.
Egianus Kogoya, pemimpin KKB Papua yang meminta senjata api untuk syarat dibebaskannya sang pilot Philip Mark Merthens. /HO via Reuters HO via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Nyawa anak berusia 8 tahun di Papua lenyap di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya. Anak berinisial MT itu merupakan anak dari kepala kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Bocah itu dibunuh saat KKB pimpinan Egianus Kogoya dalam pelarian usai menyandera pilot Susi Air. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Faizal Ramadhani menjelaskan, pembunuhan ini terjadi pada minggu lalu, ketika Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan pengejaran terhadap KKB Papua.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kogoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 8 tahun berinisial MT dibunuh oleh Egianus Kogoya sendiri," katanya, Minggu, 5 Maret 2023.

Faizal Ramadhani menuturkan, penembakan terhadap korban dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas insiden tersebut. "Ada saksi yang kita ambil keterangannya, walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa. Tapi kita coba jembatani," ucapnya.

Baca Juga: Kronologi Satu TNI dan Warga Sipil Tewas Usai Ditembak KKB di Papua

"Saksi juga melihat kelompok Egianus membawa tiga senapan laras panjang. Kami bertekad untuk menangkap Egianus dan juga membebaskan pilot Susi Air,” tutur Faizal Ramadhani menambahkan.

'Dosa' KKB Egianus Kogoya

Aksi keji KKB pimpinan Egianus Kogoya ini bukan yang pertama kali terjadi. Mereka diketahui kerap melakukan berbagai kekerasan hingga pembunuhan sejak tahun 2018.

1. Tahun 2018

KKB pimpinan Egianus Kogoya menembak pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam di lapangan terbang Kenyam pada 22 Juni 2018. Hal itu menyebabkan kopilot Irene Nur Fadila mendapat luka tembak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat