PIKIRAN RAKYAT - Setelah vonis hukuman 1,5 tahun penjara yang diterima Richard Eliezer alias Bharada E, keluarga mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dinilai tak terima dengan putusan tersebut.
Hal ini membuat mereka sempat mendapat kritik dari berbagai pihak karena dianggap tak menghargai kejujuran Bharada E yang turut mengungkap kasus ini menjadi terang-benderang. Menurut Martin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J, semua itu menyangkut perasaan.
“Kalau menurut saya ya, ini semua konteksnya adalah perasaan ya. Kenapa perasaan? Karena ini bukan pendapat, tapi perasaan. Sesuatu hal yang dirasa itu yang bisa menafsir adalah orang yang merasakan. Kenapa saya bilang demikian?” kata Martin Simanjuntak.
“Kalau yang dimaksud adalah informasi yang disampaikan oleh keluarga, yang membuat seakan-akan netizen tuh menganggap bahwa keluarga tidak terima gitu ya, ini harus dilihat lagi konteksnya,” ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Terkini Bharada E saat Mendekam di Rutan Bareskim, Polisi Singgung Soal Sel dan Pengamanan
Martin menegaskan, ia tak membela reaksi keluarga Brigadir J. Di sisi lain, dia meminta agar keberpihakannya terhadap keadilan tidak diragukan.
Dia membela dan mendukung Bharada E yang berseberangan dengan empat terdakwa lain. Menurutnya, pembelaan tersebut agar keadilan dapat tercipta. Tante Brigadir J, Rohani Simanjuntak sempat ditanya perasaannya terkait vonis 1,5 tahun penjara yang diterima Bharada E.
“Kan sebenarnya Tante Rohani bilang, ringan gak apa-apa gitu ya, tapi kalau 1,5 tahun itu terlalu menyakitkan. Nah ini kan konteksnya perasaan, intinya kalau ringan setuju tapi memang 1,5 tahun tuh menurut dia kurang mencerminkan untuk memuaskan perasaan dia,” kata Martin.
Dia menegaskan, pernyataan tersebut bukan berarti menandakan bahwa Rohani jahat. Martin berpesan agar Rohani yang disebutnya sebagai ‘wanita pemberani’ tidak terus-terusan diserang.