kievskiy.org

Ragu Soal Kasus Kematian Yodi Prabowo, Kriminolog UI: Bisa Saja Pelaku Tutupi Perbuatannya

Editor Metro TV Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia akibat bunuh diri.
Editor Metro TV Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia akibat bunuh diri. /ANTARA ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini, pihak kepolisian mempublikasikan hasil penyelidikan terkait kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Pihak kepolisian menduga dengan kuat bahwa kematian Yodi Prabowo disebabkan karena aksi bunuh diri.

Meskipun demikian, sebagian orang masih tidak percaya dengan dugaan tersebut, termasuk ayah dan ibu kandung almarhum.

Baca Juga: Cagliari vs Juventus: Statistik 5 Laga Terakhir, Si Nyonya Tua Ingin Sempurna

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Depok.com sebelumnya dalam artikel "Tak Percaya Yodi Prabowo Tewas Bunuh Diri, Kriminolog: Bisa Saja Pembunuh Merancang Kematiannya", keraguan pun disampaikan oleh kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Hamidah Abdurrahman.

Hamidah menduga bahwa Yodi Prabowo tidak mengalami depresi hingga nekat bunuh diri, seperti apa yang dipaparkan oleh pihak kepolisian pada Sabtu, 25 Juli 2020 lalu.

Menurut Hamidah, bisa saja pelaku pembunuhan Yodi Prabowo telah merencanakan aksinya, agar publik mengira editor Metro TV tersebut bunuh diri.

Baca Juga: Ingin Mudik ke Kota Cimahi? Simak Dulu Sejumlah Syaratnya

Dirinya pun berharap agar pihak kepolisian tidak terburu-buru dalam menyimpulkan kasus kematian Yodi Prabowo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat