PIKIRAN RAKYAT - Dokter spesialis paru-paru satu-satunya di Nabire, Papua Tengah, Mawartih Susanty dilaporkan tewas dalam keadaan tak wajar. Mawar ditemukan meninggal dengan kondisi mulut berbusa serta lebam-lebam di beberapa bagian anggota tubuhnya pada Kamis, 9 Maret 2023 lalu.
Kematian Mawar memicu publik bereaksi menuntut transparansi pengusutan terhadap kasus yang menimpa tenaga kesehatan di daerah rawan konflik itu sendiri. Pasalnya, sejumlah pihak menilai ada kejanggalan di balik tewasnya sang dokter di rumah dinasnya tempo hari.
Saat ini, jenazah Dokter Mawar sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan. Kepergian salah satu Nakes itu menyulut duka cita yang mendalam, termasuk bagi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Budi tampak melayat ke rumah duka pada Senin, 14 Maret 2023 kemarin di Jalan Manuruki II menemui keluarga mendiang. Dia menuturkan bahwa yang bersangkutan adalah sosok berprestasi, peraih beasiswa kedokteran di UNAIR selama 4 tahun berturut-turut.
Baca Juga: 6 Orang Muncikari Diringkus di Banyumas, Polisi: Pelaku Dijerat Pasal Perdagangan Orang
"Kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Dokter Mawar. Dokter Mawar ini adalah anggota keluarga Kemenkes, karena Beliau mendapatkan beasiswa untuk mengambil dokter spesialisnya di UNAI selama empat tahun," kata Menkes.
Budi mengatakan, musibah yang menimpa Dokter Mawar menunjukkan pentingnya peningkatan keamanan bagi petugas kesehatan yang bertugas di daerah pelosok.
"Saya ingin sampaikan bahwa kejadian ini memberikan inspirasi pada kita bahwa Dokter Mawar memberikan contoh bagaimana dia berdedikasi melayani kesehatan masyarakat, tapi perlu ditingkatkan keamanannya," ujar dia.
Bakti Mendiang
Dokter Mawar mendapat tugas menjalankan masa dinasnya di wilayah paling timur Indonesia, Papua. Tahun ini ikatan dinas Mawar dikabarkan selesai dan dia bisa berkarier di tempat pilihannya sendiri.