kievskiy.org

Tekan Kasus Aktif TBC, Kemenkes Lacak Orang dengan Gejala hingga ke Rumah-rumah

Ilustrasi paru-paru.
Ilustrasi paru-paru. /Pixabay/oracast.

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan RI melaksanakan pencarian terhadap kasus aktif tuberkulosis (TBC), bahkan hingga mendatangi rumah-rumah penduduk. Hal itu dilakukan demi menemukan orang yang bergejala, dengan tujuan agar dapat memutus mata rantai penularan sejak dini.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi di Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023.

"Kalau kami bisa temukan TBC lebih dini, minimal 90 hingga 95 persennya kami harap penularan bisa diputus," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Kasus TBC di Indonesia Tergolong Tinggi

Nadia menyebutkan bahwa kasus TBC di Indonesia masih tercatat tergolong tinggi, dengan laju temuan kasus rata-rata sekitar 443.235 pada tahun 2021, dan naik menjadi 717.941 kasus pada tahun 2022.

Baca Juga: Waspada TBC di Tempat Kerja, Indonesia Masih Nomor 2 Terbesar di Dunia

Sementara itu, data pada tahun 2023 sekitar 118.438 kasus, dari total angka estimasi kasus di Indonesia yang mencapai 900 ribu kasus TBC.

Adapun data tersebut memposisikan Indonesia saat ini berada di posisi kedua dalam kasus TBC terbanyak di dunia, sesuai dengan data Global TB Report (GTR) 2022.

Khusus TBC pada anak juga mengalami peningkatan signifikan, yakni dari 42.187 kasus pada 2021 meningkat menjadi 100.726 kasus pada 2022, dan 18.144 kasus pada 2023.

Pemberian Pengobatan TBC

Lebih lanjut Nadia, pihak Kemenkes turut berupaya dalam melakukan pemberian pengobatan TBC untuk anak yang tengah mengalami kontak dengan pasien. Selain itu, pihaknya juga melakukan skrining aktif di rumah-rumah untuk mencari orang dengan gejala batuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat