PIKIRAN RAKYAT – Ekonom Rizal Ramli menanggapi isu skandal Rp300 triliun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menyita perhatian publik. Menko Polhukam Mahfud MD beberapa kali mengungkap hal tersebut.
Mahfud MD menjelaskan ada transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun Kemenkeu dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pernyataan ini pun memicu perdebatan publik hingga saat ini.
Mengenai hal itu, Rizal Ramli menyinggung seputar kinerja DPR yang bisa melakukan aksi nyata dalam pengusutan dugaan skandal tersebut. Menurutnya, panitia khusus (pansus) DPR bisa dibentuk untuk menyelidikinya.
“Kalau DPR membentuk pansus megaskandal 300 triliun Depkeu, persepsi negatif tentang DPR mungkin agak berkurang. Otherwise (jika tidak), DPR hanya akan dianggap sebagai ornamen demokrasi yang tidak bermanfaat,” katanya.
Baca Juga: Mahfud MD: Dugaan Pencucian Uang di Kemenkeu Ternyata Lebih dari Rp300 Triliun
Eks Eks Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya tahun 2015-2016 itu menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitternya, @RamliRizal, pada 23 Maret 2023. Rizal mengungkap pendapat tersebut untuk menanggapi cuitan Managing Director at Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan.
“Bentuk pansus tidak sulit, minimal 20 anggota dari minimal 2 fraksi, semoga Demokrat dan PKS segera menjadi inisiator pembentukan pansus TPPU di Kemenkeu, syukur kalau Gerindra dan NasDem mendukung. Jangan biarkan penjahat keuangan bebas berkeliaran dan lolos dari jerat hukum,” ujarnya melalui Twitter @AnthonyBudiawan pada Kamis 23 Maret 2023.
Tak hanya itu, Anthony menyebut ada dukungan terhadap Komisi III DPR agar membentuk pansus supaya transparansi dalam dugaan tindak pidana pencucian uang di Kemenkeu tersebut bisa terwujud.
