PIKIRAN RAKYAT – Pimpinan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Kiai Said Aqil Siradj ikut berikan komentar dalam polemik larangan buka puasa bersama (bukber) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menilai langkah pemerintah kali ini menyinggung umat muslim di Indonesia. Menurutnya, pelarangan buka bersama telah menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu serta meningkatkan rasa tidak percaya masyarakat.
"Secara umum itu menyinggung perasaan umat Islam karena ini sudah jadi budaya," kata Said dalam acara Tadarus Kebangsaan dan Penyusunan Peta Jalan Kepemimpinan Muslim Indonesia di Jakarta, Sabtu, 25 Maret 2023.
Said melanjutkan, pemerintah terlalu mengintervensi ruang-ruang kehidupan keagamaan. Baginya, ruang itu seharusnya jadi domain para pemimpin agama dan ormas-ormas keagamaan, yang bersih dari campur tangan negara.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Sandingkan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming untuk Pilpres 2024
Dengan adanya arahan dari Jokowi tersebut, Said Aqil merasa negara telah memaksakan tali kekang melalui intervensi kebijakan yang secara psikologis cenderung represif bagi muslim Tanah Air.
Meski telah ada klarifikasi bahwa aturan bukan diperuntukkan bagi masyarakat umum, melainkan hanya untuk pejabat dan pegawai pemerintahan, Said beranggapan hal itu tetap menimbulkan kegaduhan dan ketidakpercayaan (distrust) umat.
Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyayangkan pemerintah yang tidak menimbang baik buruknya satu perintah atau larangan sebelum kebijakan terkait dikeluarkan.
Dia mengaku setuju saja jika Pemerintah membuat imbauan terkait larangan pemborosan anggaran di balik polemik larangan bukber. Namun, kata dia, alasan itu tetap tidak membenarkan output aturannya.