kievskiy.org

Covid-19 Varian Arcturus Muncul di Sejumlah Negara, Epidemiolog UI Sebut Tren Angka Kematian Masih Terkendali

Ilustrasi Covid-19 varian Orthrus.
Ilustrasi Covid-19 varian Orthrus. /REUTERS/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT – Setalah gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia mulai mereda, pemerintah mulai melonggarkan aturan-aturan Covid-19. Salah satunya adalah dengan menghapus aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Di tengah melandainya kasus Covid-19 ini, pemerintah kembali dibuat khawatir dengan kemunculan Covid-19 varian Arcturus. Varian ini juga disebut dengan sunvarian Omicron XBB 1.16.

Covid-19 varian Arcturus ini pertama kali teridentifikasi di India pada Januari 2023 lalu. Varian ini juga sudah ditemukan di Singapura, Brunei Darussalam, hingga Amerika Serikat (AS).

Terkait kemunculan subvarian Omicron ini, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan buka suara. Menurutnya, meski varian Covid-19 baru telah muncul, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih bisa dikendalikan.

Baca Juga: Serunya Ngabuburit di Plaza Pikiran Rakyat, Acara di Ruang Publik Pertama Pascapandemi Covid-19

“Kalau pemantauan kami saat ini tingkat kematian Covid-19 di Indonesia di bawah satu persen. Artinya buat satu penyakit itu rendah,” ucap Iwan.

Menurut Iwan, karena masih serumpun dengan Omicron, penularan varian ini juga melalui udara (droplets). Gejala yang dirasakan oleh penderitanya disebut tak terlalu berat, meski penularannya cepat.

Iwan juga mengimbau masyarakat tak perlu panik atau khawatir dengan kemunculan varian Arcturus ini. Namun Iwan mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) terutama menggunakan masker.

Epidemiolog UI ini menilai vaksinasi Covid-19 masih bisa melindungi masyarakat dari subvarian Omicron ini. Saat ini para epidemilog juga masih meneliti efektivitas vaksinasi booster untuk menghadapi varian baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat