PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi XI DPR RI Siti Mufattahah menanggapi dugaan transaksi mencurigakan Rp394 T di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang masih jadi pembicaraan. Pemanggilan terhadap pihak tertentu sudah dilakukan DPR.
Ketua Komite Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana sudah dipanggil DPR.
Namun pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR pada Rabu 29 Maret 2023 tersebut, Sri Mulyani tidak hadir. Hanya ada Mahfud MD dan Ivan Yustiavandana.
Meski rapat tersebut sudah digelar lebih dari sepekan yang lalu, Anggota DPR Siti Mufattahah mengaku masih ada yang belum tuntas dari isu transaksi janggal Rp349 T Kemenkeu tersebut.
“Berkaitan dengan data yang disampaikan antara Mahfud MD dengan Sri Mulyani karena ada perbedaan di antara mereka, mungkin ini yang perlu dipahami," kata politisi Demokrat tersebut, dilansir dari laman DPR.
"Apakah perbedaan itu memang berbeda datanya atau cara penyampaiannya saja? Dalam artian, mungkin (dari) Bu Sri Mulyani, hanya sebagian (data) yang disampaikan, tapi Pak Mahfud mungkin secara umum itu yang perlu ditelusuri,” katanya saat ditemui di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Ingin ada pertemuan bersama Mahfud MD, Sri Mulyani, dan Ivan Yustiavandana
Mengenai hal itu, Siti Mufattahah berharap akan bisa digelar rapat untuk mempertemukan Mahfud MD, Sri Mulyani, dan Ivan Yustiavandana sekaligus demi mengklarifikasi dan menyinkronkan isu data yang terlanjur di masyarakat tersebut.
Baca Juga: Senyum Jokowi saat Respons Perbedaan Data Rp349 T antara Mahfud MD dan Sri Mulyani