PIKIRAN RAKYAT – Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak supaya dicopot dari jabatan hingga diperiksa Dewas KPK, atas dugaan keterlibatannya dalam pembocoran data penyidik terkait korupsi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Usai rekaman suara, kini video terkait Firli yang diduga membocorkan data penyidik itu juga ikut tersebar. Dilansir dari @dimdim0783 di Twitter, terdapat beberapa orang yang kedapatan sedang memperbincangkan pesan ‘sensitif’ dari Firli kepada Menteri ESDM.
Meski tidak terlihat wajah orang dalam video, tampak seorang pria berkaus putih tengah duduk berhadap-hadapan dengan seseorang lainnya. Di tengah keduanya ada meja kaca tempat sejumlah kertas dokumen.
Dari keterangan pembuat utas, salah satu pihak merupakan pegawai KPK. Mereka diduga tengah menyortir apa saja yang perlu dan tak perlu diberitakan ke muka publik, terkait kasus dugaan pemotongan anggaran seolah utang menyangkut tunjangan kinerja (tukin) di Ditjen Minerba ESDM.
Baca Juga: Barisan Mantan Pimpinan KPK Turun ke Jalan, Bertopengkan Firli Bahuri Tuntut Pencopotan si Ketua
“Oh ini, ini yang saya cerita tadi nih……… gausah diinfoin. Iya saya sudah sebut di sini. Itu dari Pak Menteri dapatnya dari Pak Firli, dari Pak Firli dapatnya. Sebaiknya jangan deh. Sensitif,” demikian kalimat-kalimat yang dilontarkan orang dalam video, dikutip Selasa, 11 April 2023.
Timbul spekulasi, Firli Bahuri mencopot Direktur Penyelidikan Endar Priantoro dan mengembalikannya ke institusi Polri bukan lantaran perkara Formula E melainkan dugaan korupsi di Kementerian ESDM. Endar diduga punya bukti yang tidak dikehendakinya terbongkar kepada khalayak.
Dalam rekaman video dan audio yang beredar, terdapat dua dugaan pelanggaran etik atas Firli yang menguat. Pertama, Ketua KPK itu berhubungan langsung dengan pihak berperkara, sedangkan yang kedua, Firli diduga menjadi pihak penerima suap dari para terduga pelaku.
Konflik Endar Priantoro dengan KPK
Sebelumnya diwartakan, Brigjen Pol. Endar Priantoro, anggota Polri yang setahun belakangan menjabat sebagai Direktur Penyelidikan merasa ‘diusir’ tanpa alasan yang valid, oleh para pimpinan KPK.