kievskiy.org

Pasien BPJS Kesehatan Ditaruh di Ruang Bawah Tanah, Kasus Lampau Diskriminasi di RS Terungkap

Ilustrasi area parkir bawah tanah atau basement.
Ilustrasi area parkir bawah tanah atau basement. /Pixabay/Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti membongkar kasus dugaan diskriminasi yang pernah menimpa pasien pengguna layanan BPJS Kesehatan di sebuah rumah sakit. Gufron mengaku pernah menemukan pasien dirawat di area basement berdampingan dengan lokasi parkiran mobil bawah tanah.

Tidak ada AC maupun fasilitas lain sebagaimana di ruang rawat inap pada umunya. Meski begitu, Ghufron enggan merinci rumah sakit mana yang melakukan tindak diskriminatif tersebut.

"Contoh diskriminasi, sebuah rumah sakit swasta saya nggak usah cerita di mana, jadi peserta BPJS itu dirawat, dikasih layanan di basement, tidak ada AC-nya, campur dengan tempat parkir karena gara-gara (pakai) BPJS," kata Ghufron.

Mengetahui polemik ini, pihaknya langsung memberi peringatan pada pusat pelayanan medis yang dimaksud dan melakukan evaluasi secepatnya. BPJS Kesehatan juga sempat mengancam akan memutus kerja sama pada rumah sakit yang melakukan diskriminasi atau kecurangan apabila tidak melakukan pembenahan.

Baca Juga: BBM Bersubsidi Perlu Dikendalikan karena Jumlahnya Terbatas

"Saya sampaikan dalam 2 bulan harus diubah, kalau tidak kita putus (kerja sama)," ujar dia.

"Dalam 2 bulan sudah berubah jadi bagus. Akhirnya saya datang ke sana, saya wawancara pasien semuanya puas karena ber-AC dan tidak di basement lagi," katanya di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan.

Adapun kasus yang dia ceritakan merupakan kejadian 2022 silam. Ghufron juga meminta agar masyarakat tidak memukul rata dengan memandang RS kerap mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.

"Hanya saja jangan digeneralisir. Ini adalah oknum dan banyak RS sudah bagus. Diskriminasi sudah turun meskipun masih ada, tapi sudah berkurang banyak dibanding dulu," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat