PIKIRAN RAKYAT – Kasus dugaan suap-menyuap dalam pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet (ISP) untuk Bandung Smart City menjadi sorotan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menguraikan kronologi pencurian uang rakyat oleh komplotan Pemerintah Kota Bandung tersebut.
Seperti diketahui, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (YM) bersama enam orang lainnya telah ditetapkan sebagai tersangka usai ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat, 14 April 2023.
Konsep Bandung sebagai kota cerdas dicanangkan pemkot Bandung di tahun 2018 melalui Bandung Smart City. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan lahan suap Yana cs adalah pengoptimalan program tersebut.
"Saat YM dilantik menjadi Wali Kota Bandung di tahun 2022, Bandung Smart City masih terus memaksimalkan layanan di antaranya layanan CCTV dan jasa internet (ISP)," kata dia, dalam konferensi pers, Minggu, 16 April 2023 dini hari.
Baca Juga: Yana Mulyana dan Kadishub Bandung Dadang Darmawan Jadi Tersangka Maling Uang Rakyat
Penyedia layanan CCTV dan jasa internet (ISP) yang juga ditersangkakan dalam kasus ini ialah PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) di mana Benny (BN) merupakan Direktur dan Andreas Guntoro (AG) sebagai Manager, serta PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) di mana Sony Setiadi (SS) ialah CEO daripadanya.
"Sekitar Agustus 2022, AG dengan sepengetahuan BN bersama dengan SS menemui YM di Pendopo Walikota dengan maksud agar bisa mengerjakan proyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Bandung," kata Ghufron.
Mulanya, Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung Khairul Rijal (KR) yang menjadi jembatan pihak-pihak tersebut untuk bertemu dan kemudian saling bekerja sama. Pertemuan kedua antara Sony, Khairul, dan Yana terjadi sekitar Desember 2022, di Pendopo Wali Kota Bandung.
Baca Juga: Terlibat Dugaan Maling Uang Rakyat, Yana Mulyana Ditahan KPK