kievskiy.org

Media Asing Soroti Pernyataan KKB Papua yang Sebut Sudah Bunuh 13 Orang Militer Indonesia

KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens. /Tangkapan layar YouTube/The Times and The Sunday Times

PIKIRAN RAKYAT - Media asing, Independent, ikut menyoroti kasus penyanderaan terhadap pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Independent menyoroti klaim KKB yang telah membunuh 13 personel TNI selama misi penyelamatan tersebut.

Mehrtens yang telah disandera sejak Februari lalu kini masih di tangan sandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Menurut laporan Reuters, TPNPB mengatakan anggotanya telah menyerang dua pos militer di distrik Yal dan Mugi di Kabupaten Nduga pada Sabtu lalu.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Matahari, Lengkap dari Niat hingga Salam

KKB mengatakan pasukannya telah membunuh 12 anggota militer dan polisi Indonesia dalam serangan di Mugi. Kendati begitu, TNI mengonfirmasi bahwa ada satu orang yang tewas dalam insiden tersebut yakni, Pratu Miftahul Arifin.

Juru Bicara TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa tentara lainnya dikirim ke beberapa lokasi untuk mencari pilot Susi Air tersebut. Dia mengatakan hambatan di lapangan adalah komunikasi yang tidak berjalan akibat cuaca buruk.

"Hingga pukul 14.03 waktu setempat informasi yang kami dapat adalah satu meninggal. Kami belum mendapat informasi lain karena sulit menjangkau daerah tersebut, apalagi dengan cuaca buruk yang tidak menentu," katanya pada Minggu, 16 April 2023.

Baca Juga: Diperbaiki 8 Tahun Lalu, Bagaimana Kondisi Trotoar di Jalan Asia Afrika Bandung Sekarang?

Dia mengatakan TNI akan mengintensifkan operasi untuk menyelamatkan Mehrtens karena mereka telah mengidentifikasi lokasi pilot.

Sementara itu, juru bicara KKB Sebby Sambom mengatakan bahwa pihaknya telah meminta pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk membebaskan para sandera melalui jalan damai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat