kievskiy.org

Alasan Polda Sumut Baru Tetapkan Aditya dan Achiruddin Hasibuan Tersangka Usai Kasus Viral

Ilustrasi tersangka.
Ilustrasi tersangka. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Petugas kepolisian buka suara usai dinilai lambat menangani kasus penganiayaan putra salah satu perwiranya, AKBP Achiruddin Hasibuan, yakni Aditya Hasibuan terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral. Pasalnya penganiayaan tersebut dilaporkan sejak 21 Desember 2022 yang lalu dan baru ditanggapi secara serius usai viral pada 25 April 2023.

Menyangkal tudingan lambatnya proses hukum terhadap laporan penganiayaan tersebut, Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono menjelaskan bahwa pihaknya baru dapat melakukan tindakan hukum lantaran pelaku Aditya Hasibuan berada di luar negeri sebelum ditetapkan sebagai tersangka.

"Beberapa hari ini korban baru kembali ke Medan. Sehingga setelah dilakukan gelar perkara terhadap pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," kata Sumarsono menjelaskan.

Lebih lanjut, Sumarsono mengatakan bahwa laporan penganiayaan tersebut sempat ditangani jajaran Mapolrestabes Medan hingga ditarik ke Dit Reskrimum Polda Sumut lantaran terjadi saling lapor yakni Ken Admiral melaporkan Aditya Hasibuan dan sebaliknya.

Baca Juga: Usai Mudik Lebaran 2023, Dinkes Gencarkan Tes PCR Telusuri Perkembangan Arcturus Covid-19

"Kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral dapat dituntaskan setelah perkaranya ditarik Polda Sumut dari Polrestabes Medan. Dimana, kasus penganiayaan itu saling lapor," ucapnya.

"Dari hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik menetapkan AH sebagai tersangka dan ditahan. Sedangkan laporan AH yang melaporkan korban bukan tindak pidana," katanya.

Dijelaskan lebih lanjut, penganiayaan yang dilakukan terhadap korban karena masalah chatting seorang teman wanita.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Soroti Aktivitas Moge Achiruddin Hasibuan, Perintahkan HDCI Cabut Kartu Anggota

"Jadi, antara korban dan pelaku ini saling kenal. Karena masalah chatting seorang wanita terjadilah peristiwa penganiayaan itu," tutur Sumaryono.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat