kievskiy.org

Pahlawan Devisa Rawan Eksploitasi, BP2MI Soroti Ironi PMI dan Desak Perlindungan Negara

Ilustrasi pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ilustrasi pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). /Antara/Agus Setiawan

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, menyoroti ironi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pasalnya, PMI merupakan pahlawan devisa bagi negara namun rawan menjadi korban kejahatan kemanusiaan atau perdagangan orang.

Menurutnya, negara perlu bertindak lebih serius lagi untuk menanggulangi permasalah ini. Bahkan, Benny mendesak keberanian Indonesia untuk menyatakan perang terhadap segala bentuk kejahatan yang menimpa para PMI.

Hal tersebut disampaikan Benny dalam kegiatan 'Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia' di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Baca Juga: Ribuan Kelas SD dan SMP di KBB Rusak, Disdik Hanya dapat Bantuan Rp22 Miliar 

Menurut Benny, tak berlebihan jika pekerja migran dijadikan prioritas sebab mereka merupakan pahlawan devisa yang menyumbangkan devisa terbesar kedua senilai Rp159,6 triliun. Untuk itu, anggota Badan Sosialisasi MPR tahun 2017-2018 tersebut menegaskan bahwa PMI layak dianugerahi perlakuan hormat dari negara.

"Tidak boleh ada yang memandang remeh pekerja migran kita, apalagi merendahkan mereka. Ini semangat Presiden kita yaitu memberikan perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki dan itu yang sementara dikerjakan oleh BP2MI," katanya.

Kemudian Ia menyinggung berbagai eksploitasi yang sering menjadi momok bagi PMI di negeri orang.

Baca Juga: 10 Orang Pemerkosa 2 Anak di Bawah Umur Diringkus Polisi Asahan Sumatera Utara

"Mereka yang bekerja dengan tidak resmi, mereka yang berangkat tidak resmi, berpotensi dalam berbagai eksploitasi," ujar Benny, pada Kamis, 4 Mei 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat