PIKIRAN RAKYAT – Husein Ali Rafsanjani (27) seorang guru yang sebelumnya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pangandaran memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya. Pemuda tersebut memilih mundur usai mengaku mendapat ancaman dan intimidasi lantaran mengungkap pungutan liar (pungli) di wilayahnya.
Pungli yang dialami Husein Ali Rafsanjani itu sudah terjadi pada Oktober 2021 silam. Saat itu, Husein diminta membayar saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar), yang digelar selama 2 minggu.
Husein Ali Rafsanjani merasa janggal saat diminta membayar biaya transportasi. Padahal untuk mengikuti latsar sebagai ASN, semua biaya sudah ditanggung oleh negara.
Bahkan dia menyebut pungutan tersebut wajib dibayarkan bagi semua yang mengikuti latsar. Sejumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut yang tidak hadir karena hamil atau sakit pun disebut tetap harus membayar.
Baca Juga: Bupati Jeje Ingin Selesaikan Kasus Guru ASN Baik-baik, Berharap Tak Mengundurkan Diri
Husein yang menuju tempat latsar menggunakan kendaraan pribadi namun tetap diminta membayar merasa tidak adil. Bahkan saat itu dirinya sedang tak memiliki uang untuk membayarnya, karena belum menerima honor selama 3 bulan.
Lantaran melihat hal janggal, Husein langsung mengdaukan hal tersebut ke situs pemerintah Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) di lapor.go.id. Usai aduannya sampai di telinga pemerintah pusat, Husein mengaku justru mendapat intimidasi dan persekusi dari instansi yang dilaporkannya.
Husein bahkan langsung dipanggil ke kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran. Dirinya mengaku disidang oleh 12 orang sekaligus dan diminta untuk menarik laporannya.
Awalnya Husein bersikeras tak mau menarik laporannya itu. Namun karena ancaman juga dirasakan oleh rekan kerjanya, dia akhirnya memutuskan menarik bahkan mengundurkan diri sebagai ASN.