kievskiy.org

Keributan di Rapat Saham PT Adaro Viral, Ada Spanduk Setop Pembangunan PLTU Batu Bara Baru

Sejumlah pemilik saham PT Adaro desak pembangunan PLTU Batu Bara baru dihentikan.
Sejumlah pemilik saham PT Adaro desak pembangunan PLTU Batu Bara baru dihentikan. /Tangkapan Layar TikTok/@aiiaurdel

PIKIRAN RAKYAT – Rapat saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk sempat diwarnai keributan. Di tengah-tengah agenda, sejumlah pemilik saham tiba-tiba lantang memprotes rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara baru, di Kalimantan Utara.

Protes dua di antaranya viral di media sosial. Kecaman tersebut dilakukan keduanya sambil memegang spanduk yang bertuliskan desakan untuk menyetop pembangunan PLTU tersebut.

PT Adaro merupakan sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang berkantor pusat di Jakarta. Dengan adanya transisi energi sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), rencana pembangunan PLTU batu bara baru ini dinilai mencederai komitmen Indonesia.

“PLTU batu bara untuk mendukung smelter aluminium. Stop pembangunan PLTU batu bara baru! Satu miliaran orang akan terancam oleh krisis iklim akibat emisi PLTU batu bara. Stop pembangunan PLTU Batu Bara baru!” teriak salah seorang pemegang saham muda, dilihat di akun @aiiaurdel, Jumat, 12 Mei 2023.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Dilaporkan ke KPK, Diduga Terlibat 'Permainan' Rotasi Jabatan di Bandung Barat

Saat meneriakan kalimat-kalimat kecaman tersebut, si pemuda diseret keluar dari ruang rapat oleh panitia dan tim pengamanan acara.

“Stop pembangunan batu bara baru! Adaro ingin membangun PLTU batu bara baru, karena batu bara adalah penyebab utama krisis iklim yang mengancam masa depan kita, mengancam masa depan saya, masa depan kalian,” teriak satu pemegang saham lainnya, yang juga ikut diseret ke luar.

Dalam video yang sama, muncul komentar dari salah seorang pegiat lingkungan, yaitu Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, Rahka Susanto. Dia ikut mengecam rencana teranyar PT Adaro. Baginya, krisis iklim dipastikan kian memburuk jika pembangunan tak segera dihentikan.

“Alih-alih melakukan transisi energi, Adaro justru melenggangkan penggunaan energi kotor batu bara, untuk membangun PLTU baru, guna menyuplai energi pada smelter aluminium baru mereka. Pembangunan PLTU baru hanya akan memperburuk dampak krisis iklim, mencemari lingkungan, dan mencederai komitmen Indonesia dalam proses transisi energi,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat