kievskiy.org

Pengiriman Pengajar BIPA Disetop, Kepala Pusbanglin: Setelah Pemilu Diharapkan Bisa Lagi

Ilustrasi pengajar.
Ilustrasi pengajar. /Freepik/stockking

PIKIRAN RAKYAT - Pengiriman pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ke luar negeri masih terhenti sejak 2020. Harapan muncul agar pengiriman pengajar BIPA bisa kembali berlangsung.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa Kemendikbudristek, Imam Budi Utomo mengatakan, pengiriman pengajar BIPA ke luar negeri terhenti sejak 2020 karena adanya faktor pandemi. Sebelumnya, pemerintah Indonesia tergolong rutin mengirim pengajar BIPA ke mancanegara.

“(Kendala) pengiriman pengajar itu kan kaitannya dengan kondisi pandemi yang tidak memungkinkan kita mengirimkan guru-guru BIPA ke luar negeri,” katanya di sela-sela Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII, di Jakarta pada Senin, 15 Mei 2023.

Baca Juga: Mengukur Kultur dengan Jujur Melalui Sudut Pandang Mahasiswa Asing BIPA Unpad

Ia mengharapkan pengiriman pengajar Bahasa Indonesia di luar negeri bisa ada lagi.

“Setidaknya bisa diadakan lagi setelah Pemilu 2024 usai,” ujarnya.

Meski pengiriman pengajar BIPA kini terhenti, namun pemerintah dikatakannya telah memberdayakan mitra di luar negeri untuk mengajar Bahasa Indonesia. Mitra yang dimaksud seperti diaspora Indonesia di luar negeri, mulai dari pelajar sampai atase kebudayaan, atau pelajar BIPA yang dianggap sudah lulus.

Hal itu dinilainya jadi berkah tersendiri di tengah-tengah penghentian pengajar BIPA yang ada saat ini. "Jadi ini yang kita manfaatkan (memberdayakan mitra). Upaya Badan Bahasa ini diapresiasi oleh Kemendikbudristek karena efektif, efisien, tidak mengeluarkan banyak biaya," tuturnya.

Baca Juga: Pemodernan Sastra, 32 Film Animasi Bahasa Daerah Diproduksi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat