PIKIRAN RAKYAT – Kematian balita di Sidoarjo berinisial F di kamar indekos pengasuhnya membuat masyarakat ikut merasakan pilu. Bocah tersebut tewas setelah dianiaya hingga tak berdaya oleh kedua pengasuhnya, Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43).
Balita di Sidoarjo tersebut telah dititipkan kepada pengasuhnya sejak 31 Agustus 2022 silam. Orangtua F berkomunikasi dengan dua pengasuh tersebut melalui Facebook, dan bersedia membayar Rp5 juta per bulannya.
Orangtua F menjanjikan kepada pengasuh gaji sebesar Rp3,5 juta, dan memberikan biaya hidup sebesar Rp1,5 juta per bulannya. Namun nahas, balita di Sidoarjo tersebut meregang nyawa di kamar mandi pada Minggu, 28 Mei 2023 kemarin.
Bambang dan Sriyati sempat melapor kepada Ketua RT Desa Masangan Kulon. Namun keduanya mengarang cerita agar terbebas dari hukuman. Upaya tersebut gagal setelah ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuh korban.
Setelah diperiksa, pelaku diketahui melakukan kekerasan sejak Maret 2023. Motifnya, pelaku kesal karena orangtua korban sudah mulai tak bertanggung jawab dan tak lagi memberikan uang bilanan sejak Maret.
Selama dua bulan, pelaku menganiaya korban dengan berbagai macam cara mulai dari memukul dengan sapu lidi di bagian tangan, punggung, dan paha. Hingga memukul kepala korban menggunakan gayung.
Alasan pelaku melakukan hal tersebut lantaran merasa jengkel karena korban makan sambil tidur-tiduran. Selain itu, korban yang baru berusia 2 tahun 10 bulan itu disebut buang air kecil dan buang air besar bukan di kamar mandi.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Utomo mengungkap hal yang tak kalah membuat masyarakat geram. Pasalnya, pelaku telah mengurung korban di kamar mandi sejak bulan Maret lalu.