PIKIRAN RAKYAT - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengungkapkan rasa kecewanya pada pengunjung sidang kasus pencemaran nama baik atas Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan. Hampir menangis di pengadilan, ia membalas tegas suara cibiran dari bangku penonton.
Mulanya Haris diberi kesempatan untuk menjawab kesaksian Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengklaim tidak melakukan apa yang ditudingkan terdakwa Haris dan Fatia, sehingga ia heran mengapa kedua aktivis tersebut berbicara demikian tentang dirinya.
Haris lalu menjelaskan kondisi orang Intan Jaya Papua yang memprihatinkan, sehingga membuatnya sedih dan berani ambil risiko mengungkap isu Luhut dan Freeport ke permukaan.
"Saya bukan cari musuh sama Bapak, ini saya sedih lihat orang Papua. Mereka naik ke gunung dua jam. Tidak ada yang mengurusi pengungsi-pengungsi itu dan ada Freeport di sana, ada tentara," ujarnya.
Belum selesai kalimat Haris, pada momen ini terdengar samar-samar suara pengunjung sidang, 'nangis', 'nangis'. Haris yang mendengarnya kemudian menengok ke arah penonton. Dia mengatakan tak takut dihadang sebanyak apapun orang yang kontra terhadap dirinya.
"Buat Anda semua yang menganggap saya nangis, saya bukan minta ampun, silakan hukum saya, saya menganggap panggung ini adalah tempat saya untuk menyuarakan. Kalau Anda (bilang) nangis karena ngetawain orang Papua, Anda keluar dari persidangan, saya tidak takut dengan siapapun bicara tentang keadilan," ujarnya, sambil berdiri di jajaran sebelah kiri Hakim, di Pengadilan Tinggi Jakarta Timur, Kamis, 8 Juni 2023.
Sebelumnya, dia mengungkapkan rasa sedihnya di hadapan Menko Marinves. Dia mengungkit nasib warga Intan Jaya di Papua, dari kursi terdakwa kasus pencemaran nama baik atas Luhut.
Baca Juga: Ranking Persib di Atas Klub Baru Lionel Messi Inter Miami, Terungkap Alasannya