kievskiy.org

Tak Kunjung Dibebaskan, Orangtua TKI yang Disiksa di Myanmar Curiga Ada Konspirasi KBRI Yangoon dan Bangkok

Ilustrasi penyiksaan.
Ilustrasi penyiksaan. /Pixabay/sammisreachers

PIKIRAN RAKYAT - Orangtua TKI (tenaga kerja Indonesia) yang disiksa di Myanmar mencurigai adanya konspirasi dari KBRI Yangoon dan KBRI Bangkok. Kecurigaannya muncul karena anaknya tak kunjung dibebaskan.

Pada saat ini ada empat TKI yang masih berada di Thailand. Mereka masih menunggu proses pemulangan ke Indonesia.

Namun, orangtua salah satu TKI tersebut menyebutkan jika proses tersebut tidak mudah. Ada dua pilihan yang harus diambil oleh mereka untuk bisa dipulangkan.

Mereka memiliki dua pilihan, yang pertama yaitu membayar denda overstay 20.000 baht. Sementara itu, opsi yang kedua berstatus TPPO atau perdagangan manusia, bebas denda, dan tiket pulang dibiayai pemerintah, tapi proses panjang.

Baca Juga: Dihadapkan Pilihan Sulit, TKI yang Disiksa di Myanmar Punya 2 Opsi

Salah satu TKI yang saat ini berada di Thailand dan menunggu proses pemulangan bersikeras mengatakan jika ia merupakan korban. Ia juga tidak mau menyerahkan diri.

"Saya selalu menekankan, kalau dia menyerahkan diri, berarti dia salah dan akan diadili sesuai hukum di Thailand. Sepertinya pihak KBRI tidak berpihak ke para korban. Ada apa dengan pihak KBRI?" kata orangtua TKI tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sebelumnya, ia sempat berkoordinasi dengan KBRI Yangoon. Perlakuan yang diterima dari KBRI Bangkok disebut sama yang ia dapatkan sebelumnya.

Bahkan, ia sempay berdebat dan mengancam pihak KBRI Yangoon. Langkah tersebut dilakukan olehnya karena merasa perwakilan dari pemerintah di negara lain itu tidak mencerminkan sikap pejabat KBRI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat