PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki nyali sesungguhnya. Penilaian tersebut berkaitan dengan tindakan orang nomor satu di Indonesia itu dalam mengambil alih Freeport terlepas dari pandangan orang terhadapnya.
Jokowi disebut sebagai mentor politik bagi Ganjar Pranowo. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu memilih mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai panutan karena berbagai alasan.
Ganjar Pranowo menilai jika Jokowi tidak peduli dengan orang-orang yang menghina dan mencacinya. Meskipun memiliki kekuasaan di Indonesia, tidak sedikit orang yang menghina Kepala Negara tersebut.
Di tengah badai hinaan itu, Ganjar melihat sikap Jokowi yang dianggap tidak mempedulikan kebisingan tersebut. Alih-alih ambil pusing, mantan Wali Kota Solo itu dinilai terus bekerja memajukan Indonesia, bahkan di tempat yang dianggap tidak menyukainya.
Baca Juga: Belajar dari Jokowi, Ganjar Pranowo Singgung Soal Freeport
Selain sejumlah hal tersebut, Ganjar Pranowo juga melihat tindakan Jokowi terhadap PT Freeport Indonesia. Sejak 2018, saham mayorita sebanyak 51,23 persen telah dimiliki Indonesia.
"Bung Karno jatuh didahului peristiwa 1965. Pada 1966 terjadi pergeseran kekuasaan dengan Super Semar. Pada 1967 Undang-Undang Penanaman Modal Asing Lahir. Kurang lebih 1968, 1969 Freeport berdiri dan tidak ada satu pun dari antara pemimpin yang mampu mengambil alih kecuali Jokowi," kata Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar Pranowo, Jokowi melakukannya dengan santai. Tidak ada teriaka atau pun kemarahan.
"Seseorang yang tidak pernah berteriak, seseorang yang sangat jarang menunjukkan aura wajah kemarahan, jarang sekali, Namun dia memutuskan dengan pikiran yang jernih, dengan muka tersenyum, tapi diambil secara keseluruhan. Bapak ibu, itulah nyali sesungguhnya, bukan wajah garang dengan intonasi tinggi, bukan sama sekali," ucap Ganjar Pranowo dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***