kievskiy.org

Kritik Pengawas Asing Proyek Pembangunan di IKN, DPR Singgung Pemborosan Anggaran

Sejumlah alat berat beroperasi pada pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). Progres pembangunan IKN menurut Kementerian PUPR sudah mencapai 29,87 persen hingga 4 Juni 2023 dan pembangunan ini menggunakan anggaran dari total pagu tahun 2023 sebesar Rp 26,67 triliun.
Sejumlah alat berat beroperasi pada pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). Progres pembangunan IKN menurut Kementerian PUPR sudah mencapai 29,87 persen hingga 4 Juni 2023 dan pembangunan ini menggunakan anggaran dari total pagu tahun 2023 sebesar Rp 26,67 triliun. /ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah. ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi V DPR, Suryadi Jaya Purnama menolak wacana penggunaan pengawas asing untuk proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Suryadi menuturkan, Komisi V DPR berpendapat IKN harusnya dibangun sebagai mahakarya bangsa Indonesia sendiri.

"Pemerintah sama saja mengecilkan kualitas SDM bangsa Indonesia yang sebenarnya tidak kalah berkualitas," kata Suryadi melalui pesan singkat, Senin, 19 Juni 2023.

Menurutnya, kualitas Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) Indonesia tidak kalah dengan asing, mampu membangun gedung dengan standar internasional semisal pada Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan Jakarta International Stadium (JIS).

Bahkan, politisi PKS itu melanjutkan, JIS juga menjadi bahan kajian para ahli teknik sipil dalam program National Geographic Megastructures karena kerumitan strukturnya.

Baca Juga: Rp504 Triliun Uang Kedaulatan dari Belanda Bisa untuk Pembangunan IKN di Kalimantan Timur

"Stadion JIS yang dibangun pada masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan meraih 3 rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), yaitu pertama rekor mengangkat atap rangka beton sebesar 3.900 ton secara bersamaan, kedua rekor green building certificate dengan the high level yaitu platinum, dan rekor yang ketiga adalah sebagai stadion pertama yang mempunyai atap yang dapat dibuka tutup," kata Suryadi.

Untuk itu Suryadi menyarankan, apabila memang ada standar kualitas tertentu dari internasional yang diharapkan untuk membangun konstruksi di IKN, mestinya langsung saja dimasukkan dalam kurikulum pelatihan dan penyetaraan sertifikasi di atas.

"Bukan dengan wacana pengawasan oleh orang asing. Begitu besar anggaran untuk Pelatihan dan Sertifikasi dan begitu banyak TKK Indonesia yang telah dihasilkan untuk mendukung pembangunan IKN," ujarnya memungkasi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat