kievskiy.org

Jokowi-Luhut 'Idem' Soal TKA Jadi Pengawas Proyek IKN, Presiden: Jangan Kayak SD Inpres Nantinya

Potret Presiden Jokowi (memegang microphone) dan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah).
Potret Presiden Jokowi (memegang microphone) dan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah). /Antara/Muhammad Iqbal

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo menanggapi kericuhan terkait kontroversi pengawasan pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara oleh tenaga kerja asing.

Isu tersebut memanas setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan Indonesia akan menggunakan TKA untuk memastikan kualitas Istana Presiden di Kalimantan Timur nanti tetap terjaga.

"Kualitas pekerjaan itu jadi kunci, saya sudah lapor Presiden, pengawasnya itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas. Jangan sampai Istana Presiden itu jadi tapi kualitas tidak bagus," katanya, pada Rapat Badan Anggaran DPR di Jakarta beberapa waktu lalu.

Beriringan dengan perekrutan pihak asing yang menuai pro kontra, Jokowi berpendapat tak ada salahnya mengandalkan sumber daya yang kompeten untuk membawa IKN ke taraf lebih tinggi.

Baca Juga: Tolak Gugatan Sistem Pemilu 2024 yang Diajukan PDIP, MK Putuskan Tetap Coblos Caleg

Enggan mempertaruhkan nasib IKN, hemat Jokowi, keputusan yang diambil pemerintah saat ini adalah langkah preventif agar Ibu Kota Negara Nusantara tidak mengalami deklanasi.

"Kita ingin menaikkan level kualitas kita. Jangan nanti hasilnya nanti kayak SD Inpres, emang mau," katanya.

Adapun wacana terkait perekrutan TKA sendiri telah melalui pembicaraan formal dalam rapat kabinet yang juga diketahui olehnya.

Baca Juga: Alasan MK Tetap Gunakan Sistem Terbuka pada Pemilu 2024

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat