kievskiy.org

Mengaku Tak Suka, Impor di Era Zulkifli Hasan Meningkat Drastis

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Antara/Kornelis Kaha

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberi pernyataan mengenai impor. Ia tidak suka mendatangkan logistik dari luar negeri untuk memenuhi permintaan di Indonesia.

Meski tidak suka, pada praktiknya, impor saat era Zulkifli Hasan meningkat. Beberapa waktu lalu, pemerintah memutuskan mengimpor beras dengan alasan mengatasi kekurangan bahan pangan akibat kekeringan dampak El Nino. Beras didatangkan dari India dengan jumlah jutaan ton. Selain itu, pemerintah mengimpor gula dan garam

Baca Juga: Harga Daging Ayam Mencapi Rp50.000, Jokowi Nilai Terlalu Tinggi

"Saya Menteri Perdagangan, kadang-kadang, bukan kadang-kadang lagi, urusannga impor dan ekspor. Namun, saya yang termasuk tidak suka impir sebetulnya," kata Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan membandingkan jumlah impor pada 2004 ketika ia menjabat sebagai anggota DPR dengan saat kini. Pada masa lalu, impor gandum hanya 2-3 juta ton per tahun dan saat ini 13 juta ton per tahun.

Sementara itu, impor gula sekira 1-2 juta ton per tahun menjadi 5 juta ton lebih per tahun. Selain itu, ada juga impor buah yang naik.

"Dulu kita impor garam tidak sampai satu juta ton per tahun, sekarang mungkin tiga juta ton. Buah dulu kita impor kira-kira pada tahun 2004 itu 50 ribu, sekarang sudah hampir 1 juta ton per tahun. termasuk kelengkeng kering dan jeruk keriput," ujar Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Orang Istana Disebut Jadi Pelindung Al Zaytun, Jokowi: Sabar, Nanti Saya Sampaikan

Selain itu, impor bawang putih naik dari 25.000-30.000 ton per tahun pada 2004, kini menjadi 60.000 ton per tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat