kievskiy.org

Penjahat Kambuhan Buka Praktik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat, Puluhan Janin Dibuang ke Septic Tank

Ilustrasi janin.
Ilustrasi janin. /Pixabay/Weslleycs97 Pixabay/Weslleycs97

PIKIRAN RAKYAT – Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap adanya praktik aborsi ilegal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Komarudin mengatakan kasus tersebut terungkap dari informasi warga setempat yang mencurigai adanya aktivitas janggal.

Mulanya, warga setempat menduga rumah kontrakan itu dimanfaatkan sebagai tempat penampungan TKI. Pasalnya, banyak wanita yang lalu-lalang.

"Kurang lebih sekitar satu bulan atau satu bulan setengah mengontrak di tempat ini dan aktivitasnya sangat tertutup. Mobilisasinya hanya mobil yang datang dan pergi termasuk beberapa wanita yang lebih banyak masuk ke dalam," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 29 Juni 2023.

Setelah melalui proses penyelidikan, Unit PPA Polres Metro Jakarta Pusat berhasil membongkar praktik aborsi di lokasi tersebut. Dua dari sembilan tersangka dalam kasus tersebut, yakni SN (51) sebagai eksekutor dan NA (33) sebagai asisten diketahui merupakan residivis yang pernah terlibat kasus serupa.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Dapat Jatah Air Zamzam 10 Liter Tahun Ini

Keduanya pernah divonis 2 tahun 8 bulan penjara lantaran terlibat dalam klinik aborsi ilegal. Mereka baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan pada 2022.

Otak Praktik Aborsi Ilegal

Setelah menjalani masa hukuman, SN dan NA membuka klinik praktik aborsi ilegal. Guna melancarkan aksinya, keduanya pun mengontrak salah satu rumah di kawasan Sumur Batu, Jakarta Pusat.  

Keduanya diketahui tidak memiliki rekam jejak di bidang medis. Mereka hanya belajar dari pengalaman saat bekerja di klinik aborsi ilegal yang sebelumnya.

Baca Juga: Stasiun KRL di Kawasan JIS Diprediksi Rampung April 2024, Terkendala Pembangunan Tol Harbour Road II

"NA admin yang mencari dan ikut membantu proses aborsi itu, menenangkan pasien dan ikut pegang tangan, kadang pegang kaki (pasien)," ujar Komarudin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat