kievskiy.org

Kasus Antraks Merebak Pesat di Gunung Kidul, Ahli Peternakan UGM Minta Tradisi Brandu Dihentikan

Ilustrasi sapi. Kasus antraks di Gunung Kidul, ahli peternakan UGM minta tradisi brandu dihentikan.
Ilustrasi sapi. Kasus antraks di Gunung Kidul, ahli peternakan UGM minta tradisi brandu dihentikan. /Pexels/Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Merebaknya kasus antraks di Gunung Kidul menyeret tradisi Brandu yang dianggap sebagai pemicu utama. Seorang ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Nanung Danar Dono turut memberikan pesan imbauan terkait hal itu.

Dosen Peternakan UGM itu menyuarakan pesan imbauan agar masyarakat Gunung Kidul mau menghentikan tradisi Brandu, terutama jika berujung hilangnya nyawa banyak orang.

Dalam hal ini, kasus antraks yang menyebar pesat ke puluhan warga di Gunung Kidul berasal dari hewan ternak mati yang diberlakukan tradisi brandu.

"Kebiasaan Brandu, tolong jangan diulang lagi selamanya," ujar Nanung Dana Dono dalam pernyataan di Yogyakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Baca Juga: Cegah Kasus Antraks di Gunung Kidul Terulang, Kementan Perintahkan Kader Zoonosis Dibentuk di Setiap Daerah

"Jadi, kalau ada hewan ternak mati mendadak, jangan di-brandu dengan dibeli dagingnya, itu sama aja membagikan penyakit," ujarnya lagi.

Tradisi Brandu merupakan kebiasaan berempati yang dimiliki masyarakat Gunung Kidul kepada warga pemilik ternak mati. Mereka akan bersama-sama patungan uang sukarela dan mendapatkan jatah daging dari ternak mati itu.

Singkatnya, ternak mati yang semestinya dikubur malah dipotong untuk dagingnya dibagikan merata ke warga setempat.

Tradisi Brandu selalu dilestarikan oleh masyarakat Gunung Kidul lantaran harga daging dari hewan ternak mati akan dijual lebih murah dibandingkan pasar umumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat