kievskiy.org

Al Zaytun Tidak Dibubarkan, Arsul Sani: Bisa Diterima Mayoritas Umat Islam

Ponpes Al Zaytun, Indramayu.
Ponpes Al Zaytun, Indramayu. /Dok. al-zaytun.sch.id

PIKIRAN RAKYAT - Politisi dari PPP, Arsul Sani meyakini jika langkah pemerintah terkait Al Zaytun bisa diterima oleh mayoritas umat Islam. Otoritas negara mengambil keputusan untuk tidak membubarkan pondok pesantren itu.

Keputusan tersebut diambil setelah sejumlah pertimbang. Faktor yang paling krusial dalam mengambil keputusan tersebut yaitu mengenai para santri yang ada.

Pasalnya, ada 5.014 santri yang menempuh pendidikan di Al Zaytun. Dari jumlah tersebut, mereka terbagi dalam sejumlah tingkat pendidikan.

Untuk santri yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada sebanyak 1.289 orang. Santri yang menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) ada sebanyak 1.979 orang. Sementara itu, di Madrasah Aliyah (MA) ada 1.746 orang.

Baca Juga: Roundup: Para Santri Jadi Prioritas dalam Pengusutan Polemik Al Zaytun

Dari data tersebut, pemerintah kemudian memutuskan untuk tidak membubarkan Al Zaytun. Langkah yang diambil pejabat negara mengenai Pondok Pesantren tersebut yaitu melakukan pembinaan yang akan menjadi tanggung jawab Kementerian Agama (Kemenag).

Keputusan tersebut disetujui oleh Arsul Sani. Ia meyakini jika sebagian besar umat Islam juga sepakat dengan kebijakan tersebut.

"Pak Menko @PolhukamRI @mohmahfudmd, arah kebijakan Pemerintah dalam soal Az-Zaytun saya yakini bisa diterima sebagian besar umat Islam," kata Arsul Sani.

Pemerintah akan mengambil tindakan kepada pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang. Ia diduga melakukan tindak pidana penodaan agama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat