kievskiy.org

Indonesia Punya Banyak Tenaga Honorer, Pemerintah Jangan Anggap Remeh

Ilustrasi. Pemerintah diminta untuk tidak menganggap remeh persoalan tenaga honorer.
Ilustrasi. Pemerintah diminta untuk tidak menganggap remeh persoalan tenaga honorer. /Antara/Yulius Satria Wijaya

PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera meminta agar pemerintah tidak menganggap remeh tenaga honorer. Permintaan tersebut disampaikan oleh pria berusia 55 tahun itu terkait jumlah kenaikan pangkat yang didapatkan ASN (Aparatur Sipil Negara).

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) disorot oleh Mardani Ali Sera. Hal tersebut berkaitan dengan keputusan jumlah kenaikan pangkat yang dialami oleh ASN.

Dalam satu tahun, ASN naik pangkat hingga enam kali. Meskipun kebijakan tersebut dinilai baik, tetapi Mardani Ali Sera meminta pemerintah untuk memperhatikan nasib tenaga honorer.

Baca Juga: Nasib 32 Ribu Honorer di Jabar Masih Belum Jelas, Pemprov Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Nasib tenaga honorer telah beberapa tahun ini menjadi sorotan. Hal tersebut karena upah mereka yang dikabarkan di bawah UMR (upah minimum rakyat) di tempat masing-masing bekerja.

Selain itu, jumlah pekerjaan tenaga honorer yang tidak kurang dengan beban ASN juga disorot. Beberapa banyak yang mengomentari jika upah tersebut tidak sebanding dengan beban kerja mereka.

"Tenaga honorer kita sudah sangat banyak, tolong pemerintah jangan anggap enteng. Jangan sampai tercipta persepsi bahwa mudah sekali orang (ASN) naik jabatan," kata Mardani Ali Sera.

Baca Juga: Terancam Diberhentikan, Tenaga Honorer Pertanian Asal Jabar Pertanyakan Kejelasan Status

Tidak dipungkiri Mardani Ali Sera, kenaikan jabatan yang diperoleh ASN merupakan bentuk apresiasi. Namun, dalam mengambil kebijakan tersebut, pria berusia 55 tahun itu meminta agar pemerintah juga menentukannya dengan kualitas dan profesionalitas yang dimiliki oleh tenaga yang akan dinaikkan pangkatnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat