kievskiy.org

Menag Berpesan Tak Pilih Pemimpin yang Pakai Politik Identitas, Cak Imin: Komitmen Saya dengan Mas Anies

Ketua Umum PKB yang juga bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali (kanan) saat tiba di NasDem Tower, Jakarta, Rabu, 6 September 2023.
Ketua Umum PKB yang juga bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali (kanan) saat tiba di NasDem Tower, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. /ANTARA/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Memasuki tahun politik 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat. Begitu juga dengan pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik.

Merespons imbauan tersebut, bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar, setuju dengan Menag. Dia dan Anies Baswedan sudah mendiskusikan masalah tersebut.

“Mas Anies (dan saya) sudah bertemu. Mas Anies empat mata diskusi panjang dengan saya. Mas Anies pada dasarnya sama persis dengan saya,” kata Ketua Umum PKB yang juga disapa Cak Imin di Kantor Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Jakarta.

Anies dan Cak Imin sepakat menjadikan empat pilar kebangsaan sebagai landasan dalam berpolitik dan bernegara.

Baca Juga: Mario Dandy Diyakini Dapat Hukuman Maksimal, Pengacara David: Jangan Sampai Ada Diskon

“NKRI harga mati, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar Negara 1945, final. Itu sudah komitmen saya dengan Mas Anies,” ujarnya.

Meski begitu, Cak Imin tak menampik bahwa perkembangan politik tak bisa dihindari. Namun pasangan yang dideklarasikan pada 2 September 2023 ini berkomitmen untuk tidak terpengaruh oleh perkembangan tersebut.

“Tidak bisa dipungkiri, rakyat bisa memiliki identitas masing-masing. Tapi kita tidak terpengaruh oleh seluruh bentuk identitas yang berkembang,” tuturnya.

Pesan Menag Yaqut

Menyusul dinamika politik yang terjadi satu pekan terakhir, Menag Yaqut berharap masyarakat Indonesia tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat