kievskiy.org

Sejarah Pelik Ketegangan Cak Imin dengan Keluarga Gus Dur dan Isu Kudeta PKB

Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar.
Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar. /DPP PKB

PIKIRAN RAKYAT – Munculnya nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Pilpres 2024, membuat isu kudeta di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali mencuat. Kini, ketegangan antara dua pihak semakin terasa.

Bagi Cak Imin, isu kudeta bukanlah hal baru. Tudingan itu rutin dialamatkan kepadanya menjelang tahun politik.

“Itu masa lalu yang tiap 5 tahun pasti muncul. Saya sudah jawab bolak-balik,” tutur Cak Imin di Kantor Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Jakarta pada Rabu, 6 September 2023.

Awal Mula Ketegangan Cak Imin dan Keluarga Gus Dur

Pada tahun 2008, internal PKB memanas. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB, memecat Cak Imin dari jabatannya sebagai ketua umum.

Baca Juga: Ortu Siswi Magang Legawa, Maafkan Luluk Sofiatul Jannah yang Bentak Anaknya: Saya Juga Mohon Maaf

Keputusan tersebut dilakukan melalui rapat pleno Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz PKB. Cak Imin dianggap tidak loyal kepadanya dan sering bermanuver sendiri dengan ‘bermain’ ke istana saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden.

Cak Imin juga dinilai berpeluang menyingkirkan Gus Dur, yang tak lain adalah pamannya. Dia dituding menggalang kekuatan untuk menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) guna menggeser posisi Gus Dur.

Cak Imin yang tak terima dengan pemecatan ini, langsung mengajukan gugatan terjadap Gus Dur ke Pengadilan Jakarta Selatan. Kemudian, dia menggelar MLB di Hotel Mercure Ancol, sehari setelah MLB kubu Gus Dur digelar pada 30 April-1 Mei 2008 di Parung, Bogor.

Masing-masing menggelar MLB dengan versinya sendiri. MLB Ancol mengangkat kembali Cak Imin sebagai ketua umum, serta menggantikan Yenny Wahid dengan Lukman Edy sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat