kievskiy.org

Arti Piting dan Merangkul Menurut KBBI, Punya Kesamaan Maksud?

ilustrasi kamus.
ilustrasi kamus. //Pixabay/freestocks photo /Pixabay/freestocks photo

PIKIRAN RAKYAT – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menghebohkan publik setelah menginstruksikan bawahannya untuk memiting masyarakat Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau jika terjadi bentrok. Potongan video saat Yudo menginstruksikan memiting warga itu beredar luas di media sosial, khususnya Twitter.

Sontak saja masyarakat merasa geram dan emosi dengan sikap Panglima TNI yang dinilai kasar saat menghadapi warga. Padahal aparat tak boleh main tangan dan main senjata saat menghadapi masyarakat sipil.

“Satu orang miting satu kan, TNI sama masyarakatnya 1.000 ya kita keluarkan seribu. Satu miting satu kan selesai, gak usah pakai alat piting aja satu-satu. Saya khawatir kalau pakai alat ya dilempari itu. Anak-anak yang bertahan marah saat dilempari,” ujar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Setelah video Panglima TNI itu beredar luas, Puspen TNI langsung memberikan klarifikasi. Pihak Puspen TNI menyebut jika kata ‘piting’ yang dimaksud oleh Yudo tak berkonotasi negatif.

Baca Juga: Alasan Hakim Tolak Nota Keberatan Rafael Alun Trisambodo: Tidak Beralasan Hukum

"Beberapa hari terakhir ini beredar video viral Panglima TNI menyampaikan instruksi kepada komandan satuan bawahan terkait penanganan demo masa di wilayah Rempang, Kepulauan Riau,” ujar Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono.

“Video ini menjadi viral di masyarakat karena terdapat pernyataan Panglima yang memerintahkan prajuritnya untuk memiting masyarakat yang melakukan demonstrasi," katanya menambahkan.

Julius menyebut jika Yudo Margono bermaksud meminta bawahannya untuk menahan diri saat menghadapi warga Rempang yang berdemo. Namun dalam video yang beredar luas di media sosial memunculkan perbedaan persepsi pada orang-orang yang menontonnya.

“Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri,” ujar Kapuspen TNI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat