kievskiy.org

Menteri Bahlil Lahadalia: Pemerintah Siapkan Rumah Baru untuk 700 KK Warga Rempang

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. /Instagram @bahlillahadalia

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah akan memastikan hak warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang terdampak pada relokasi terpenuhi.

Bahkan, Bahlil mengatakan akan menyiapkan rumah baru bagi 700 KK yang terdampak pengembangan investasi di Rempang. Rumahnya, kata Bahlil, akan dibangun dalam rentang waktu 6 sampai 7 bulan.

Sembari menunggu rumahnya jadi, Bahlil menambahkan warga akan diberikan fasilitas berupa uang dan tempat tinggal sementara.

“Pertama, pemerintah telah menyiapkan tanah seluas 500 meter persegi per kepala keluarga. Yang kedua adalah rumah dengan tipe 45 yang nilainya kurang lebih sekitar Rp120 juta. Dan yang ketiga adalah uang tunggu transisi sampai dengan rumahnya jadi, per orang sebesar Rp1,2 juta dan biaya sewa rumah Rp1,2 juta. Termasuk juga dengan tanam tumbuh, keramba ikan, dan sampan di laut. Semua ini akan dihargai secara proporsional sesuai dengan mekanisme dan dasar perhitungannya. Jadi yakinlah bahwa kita pemerintah juga punya hati,” kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Senin 18 September 2023.

Baca Juga: Warga Terdampak Pembangunan Pulau Rempang Bakal Direlokasi dan Dapat Sertifikat Hak Milik

Selain pemenuhan hak masyarakat yang harus terus dikedepankan, Bahlil juga menyebut bahwa rencana investasi di Rempang harus tetap berjalan demi kepentingan rakyat. Menurutnya, investasi tersebut diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

“Investasi itu bukan seperti menanam buah dari sebuah pohon. Kita ini berkompetisi. FDI (Foreign Direct Investment/Penanaman Modal Asing) global terbesar itu sekarang ada di negara tetangga, bukan di negara kita. Ini kita ingin merebut investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau kita tunggunya terlalu lama, emang dia mau tunggu kita. Kita butuh mereka tapi juga kita harus hargai yang di dalam,” katanya dengan tegas.

Bahlil menambahkan, jika investasi di Rempang tidak berhasil direalisasikan akan banyak kerugian yang dirasakan. Baik dari segi pendapatan pemerintah maupun perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Seindah Cerita dari Para Artis, Kebun Warga Rusak Akibat Proyek Itu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat