kievskiy.org

Isu Lingkungan Jarang Dibicarakan Peserta Pemilu 2024, Kalah oleh Isu Ekonomi dan Gimik

Ilustrasi polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Aura tahun politik semakin terasa. Media massa maupun media sosial berlomba-lomba menyajikan informasi mengenai masing-masing calon dan pendukungnya. Namun, dari deretan program yang digaungkan oleh para bakal calon pemimpin maupun legislatif, isu lingkungan masih terdengar sumbang.

Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat antara jurnalis, jurnalis warga, bersama penyelenggara pemilu, politisi muda, dan pengamat politik yang The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia didukung oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu, 27 September 2023.

Rapat itu dihadiri sejumlah pembicara, antara lain Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Barat Haru Suandharu, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Furqan AMC.

Baca Juga: Rekam Jejak Anies Baswedan, Sempat Jadi Menteri dan Gubernur DKI Jakarta

Selain itu, hadir pula Ketua Divisi Sumber Daya Manusia dan Penelitian Pengembangan KPU Jabar Abdullah Syafi’i dan Kepala Bagian Hukum, Humas, dan Data Informasi Bawaslu Jawa Barat Andhika Pratama, pengamat politik dari Universitas Padjajaran Firman Manan, dan jurnalis senior Nursyawal.

Dikutip dari keterangan tertulis SIEJ, tahun politik menjadi momentum untuk menguatkan isu lingkungan terutama perubahan iklim di kalangan generasi muda dan masyarakat. Perubahan iklim harus jadi agenda penting pemangku kebijakan dan mendapat perhatian publik yang lebih besar.

Rapat dengar pendapat antara jurnalis, jurnalis warga, bersama penyelenggara pemilu, politisi muda, dan pengamat politik yang The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ).
Rapat dengar pendapat antara jurnalis, jurnalis warga, bersama penyelenggara pemilu, politisi muda, dan pengamat politik yang The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ).

Ekonomi dan gimik

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan, mengatakan, saat ini partai politik berorientasi pada pasar atau pemilih. “Apa yang diinginkan pasar jadi orientasi partai. Mayoritas bicara ekonomi, bukan lingkungan,” katanya dalam diskusi.

Inilah yang menurut Firman menyebabkan tidak banyak partai politik yang menjadikan lingkungan sebagai isu prioritas. “Pada akhirnya potensinya tidak banyak yang akan meletakkan lingkungan sebagai isu prioritas. Mereka akan bicara soal ekonomi,” katanya.

Ketua SIEJ Joni Aswira mengatakan, menjelang penyelenggaraan Pemilu, pemberitaan media lebih banyak bicara gimik politik. Sementara isu dan gagasan politisi tidak banyak dibicarakan. Tahun politik jadi waktu yang tepat untuk mnagih janji dan komitmen mereka politisi yang akan menduduki jabatan publik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat