kievskiy.org

Kartun Nabi Muhammad Diterbitkan Ulang Media Prancis, Senior PKS Murka, 'Itu Bukti Kebencian Mereka'

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. /Antara/Ho

PIKIRAN RAKYAT - Kasus penistaan agama Islam dengan pembakaran dan perobekan Al Quran di Swedia, Norwegia, dan Denmark jadi sorotan dan tuai banyak kecaman.

Belum tuntas kasus itu, media cetak Prancis Charlie Hebdo dikabarkan kembali menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad SAW.

Diketahui Kartun tersebut sempat memicu kemarahan umat Islam pada tahun 2015.

Baca Juga: Pemohon BLT UMKM Rp2,4 Juta di Sumedang Capai 38.000, yang Bisa Cair Hanya 15.000

"Belum tuntas kasus penistaan, pembakaran, dan perobekan Al-Qur'an di Swedia, Norwegia dan Denmark, Majalah Charlie Hebdo justru menambah intoleran dan laku radikal yang melukai umat Islam dengan kerja provokatifnya yang kental dengan nuansa islamophobia," kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, yang juga Politisi Senior PKS, Kamis 3 September 2020.

Lanjutnya, ia menolak alasan Charlie Hebdo yang menyebutkan penerbitan kartun tersebut sebagai bagian dari penyajian bukti sejarah seiring dengan proses pengadilan para tersangka penyerangan Charlie Hebdo pada tahun 2015.

Menurut dia, provokasi itu sudah sangat jauh keluar konteks kasus tersebut, apalagi pada edisi yang sama majalah tersebut juga menerbitkan kartun penghinaan yang diterbitkan 15 tahun silam oleh Jyllands-Posten di Denmark.

Baca Juga: Sinopsis Film: The Green Hornet

"Ini malah membuktikan tendensi intoleran dan kebencian mereka terhadap seluruh umat Islam, tendensi islamofobia yang sama sekali jauh dari konteks pelaksanaan HAM dan penegakan hukum sebagaimana yang mereka klaim," ujarnya, dikutip dari Warta Ekonomi pada artikel "Soal Penerbitan Ulang Kartun Nabi Muhammad, Senior PKS Murka!"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat