kievskiy.org

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok: Si Tasya Ingin Jadi Polisi tapi Dibunuh Polisi

Ilustrasi Tragedi Kanjuruhan.
Ilustrasi Tragedi Kanjuruhan. /Twitter.com/@PelatihBart Twitter.com/@PelatihBart

PIKIRAN RAKYAT – Devi Athok Yulfitri (44) masih belum terima dengan kepergian kedua anaknya, Natasya Debi Ramadani (16), dan Nayla Debi Anggraini (13) yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan. Dia pun sangat vokal untuk memperoleh keadilan bagi orang-orang yang tewas dalam insiden mematikan tersebut.

Bertepatan dengan 1 tahun Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok Yulfitri mengenang kembali cita-cita anaknya saat masih hidup. Setelah mengenang kembali, Devi Athok justru merasa prihatin saat mengingat cita-cita anaknya, Natasya Debi Ramadani alias Tasya.

Devi Athok Yulfitri mengungkapkan Tasya bercita-cita menjadi seorang polisi jika sudah besar. Namun Devi Athok menilai nyawa sang anak hilang di tangan polisi.

“Si Tasya ingin jadi polisi, tapi dibunuh oleh polisi gitu loh,” ujar Devi Athok dalam sebuah wawancara, dikutip dari X.com @DeviAtok, 1 Oktober 2023.

Baca Juga: Rakernas IV PDIP Berjalan Sukses, Prananda Prabowo: Perlihatkan Simbol Keberpihakan

Pada momen 1 tahun Tragedi Kanjuruhan ini, Devi Athok tak kuasa menahan kesedihan saat mengenang dua anaknya. Dia pun sangat marah ketika mengingat kembali cara anak-anaknya harus kehilangan nyawa.

Cita-cita mulia, kandas oleh para pembunuh tasya lala di std Kanjuruhan,” ujar Devi Athok.

curhatan Devi Athok.
curhatan Devi Athok. /X.com/@DeviAtok

Tak akan berhenti berjuang

Devi Athok mengaku tidak akan pernah berhenti berjuang dalam membela dua anaknya, mantan istri, yang masuk dalam daftar 135 korban Tragedi Kanjuruhan. Dia pun tak peduli meski mendapat berbagai ancaman hingga coba dibungkam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat