PIKIRAN RAKYAT - Pagi ini, kualitas udara di DKI Jakarta menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan, masuk dalam kategori tidak sehat.
Berdasarkan data dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, pada pukul 07.16 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta mencapai angka 162.
Penilaian ini menjadikan Jakarta berada di peringkat kedua sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Konsentrasi polutan tertinggi yang mengkhawatirkan adalah PM 2.5, dengan nilai konsentrasi sebesar 76,4 mikrogram per meter kubik.
Baca Juga: Megawati Ibaratkan Duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto Seperti 2 Orang yang Dijodohkan
Angka ini mencengangkan, karena 15,3 kali lebih tinggi dibandingkan nilai panduan kualitas udara tahunan yang disarankan oleh World Health Organization (WHO).
Di negara lain, Lahore, Pakistan, menempati posisi teratas sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pada pagi hari ini, dengan indeks kualitas udara mencapai 181.
Sementara itu, Kuala Lumpur, Malaysia, menduduki posisi ketiga dengan angka 157.
Merujuk kepada kondisi yang memprihatinkan ini, situs IQAir memberikan rekomendasi kepada masyarakat Jakarta untuk mengenakan masker, menggunakan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas luar ruangan.