PIKIRAN RAKYAT - Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso yang tayang di Netflix membuat kasus kopi sianida kembali disorot. Dalam kasus tersebut, Mirna Salihin dinyatakan meninggal dunia usai mengkonsumsi kopi beracun.
Jessica Wongso, sahabat Mirna Salihin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut dan sempat dituduh menghilangkan bukti berupa celana. Hal tersebut karena dia membuang celana yang digunakan ketika bertemu Mirna Salihin.
Kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan menjelaskan bahwa kliennya tidak berniat menghilangkan bukti. Dia meluruskan bahwa sebenarnya celana Jessica Wongso tersebut masih ada hingga 3 hari sejak kematian Mirna Salihin.
"Saya bicara dalam berita acara, pembantunya datang ke Jessica 'Jes ini celananya robek, ya sudah kalau robek buang saja' oleh si pembantu bukannya dibuang, diletakkan lah di ember sampai tiga hari," kata Otto Hasibuan.
Otto Hasibuan kemudian balik menyalahkan penyidik karena tidak berinisiatif membawa barang bukti berupa celana ketika berkunjung ke rumah Jessica Wongso, sebelum akhirnya dibuang oleh pembantunya karena sudah robek.
Baca Juga: Kasus Ditutup, Polisi Sebut Penyebab Kematian Ibu dan Anak di Depok Bunuh Diri
"Polisi juga datang dan celana ada di situ, setelah tiga hari ada di situ si pembantu bilang akhirnya saya buang karena sudah bau seperti ikan asin, jadi kalau disita barangnya ada," ujarnya.
Pengacara 64 tahun itu mengaku geram karena saat persidangan, penyidik tidak berusaha menghadirkan pembantu Jessica. Oleh karena itu, tidak ada keterangan lebih lanjut tentang tuduhan penghilangan barang bukti tersebut.
"Saya ngotot berkali-kali minta kepada hakim dan jaksa hadirkan pembantu ini supaya jangan ada dusta di antara kita, tapi tidak dihadirkan," tuturnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier.