kievskiy.org

Cerita Ahli Forensik Di-BAP Polisi usai Nyatakan Wayan Mirna Bukan Meninggal karena Sianida

dr. Djaja Surya Atmadja, ahli forensik yang menangani jasad Wayan Mirna Shalihin tahun 2016 lalu.
dr. Djaja Surya Atmadja, ahli forensik yang menangani jasad Wayan Mirna Shalihin tahun 2016 lalu. /Tangkapan layar YouTube/ dr. Richard Lee, MARS

PIKIRAN RAKYAT - Kasus kematian Wayan Mirna Salihin mendadak menjadi buah bibir kembali di Indonesia. Jessica Wongso yang per 2016 lalu ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dibui sejak saat itu kini justru menarik simpati masyarakat.

Berawal dari rilisnya Dokumenter Ice Cold: Murder, Ice Coffee and Jessica Wongso di Netflix, pada Kamis lalu, 28 September 2023, janggalnya kematian Wayan Mirna Shalihin kembali mengemuka.

Melalui podcast bersama dr. Richard Lee, ahli forensik yang menangani pertama kali jasad Mirna, dr. Djadja Surya Atmadja menegaskan sekali lagi, bahwa sianida bukan penyebab Mirna meregang nyawa. Dengan demikian, status tersangka Jessica Wongso patut dipertanyakan.

Djadja bercerita, 3 hari berselang setelah proses pengawetan jasad, pihak keluarga sepakat jika jenazah Mirna boleh diambil sampel lambung meski tetap kukuh menolak autopsi.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Penyebab Harga Beras Melambung: Krisis Pangan Global

Hasilnya, dr. Djadja menegaskan muntahan yang dikeluarkan Mirna saat masih dalam kondisi sadar di IGD negatif sianida. Begitu pula dengan jaringan hati, darah. dan urine setelah jadi jasad, semuanya negatif sianida.

"Akhirnya dia bilang setujunya diambil sample. Dibukalah lambungnya, diambil jaringan hati, darah, urine. Dikirim ke Puslabor, hasilnya sianida negatif. Yang muntahan (pas masih hidup) juga hasilnya negatif," ucap dia, dilihat dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Ia melanjutkan, hanya ditemukan sianida dalam jumlah sangat kecil di bagian lambung Mirna. Namun, anehnya, zat itu tidak terdeteksi saat pertama kali ia memeriksa mayat yang bersangkutan.

"Nah kecuali di lambung. Di lambung ketemu sianida 0,2 Mg itu kecil banget. Logikanya, kalau dari awal ada sianida terus jumlahnya mengecil itu masuk akal. Nah tapi kalau awal tidak ada sianida, kan tanda tanya dari mana. Nah sianida kecil itu bisa jadi itu dari pembusukan," katanya, tegas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat