kievskiy.org

Dokter Djaja Ungkap Kondisi Organ Dalam Saat Bongkar Jenazah Mirna Salihin: Darahnya Hitam, Lambung Ada Borok

Keterangan dr Djaja Surya Atmadja terkait sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin kembali viral usai Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso rilis.
Keterangan dr Djaja Surya Atmadja terkait sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin kembali viral usai Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso rilis. /Tangkapan Layar YouTube/dr. Richard Lee, MARS

PIKIRAN RAKYAT - Dokter forensik, dr. Djaja Surya Atmadja, telah mengungkapkan sejumlah fakta terkait kondisi jenazah Wayan Mirna Salihin saat melakukan pemeriksaan. Dr. Djaja dengan tegas menyatakan bahwa kematian Mirna Salihin bukan disebabkan oleh racun sianida, dan ia memiliki dugaan bahwa ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.

Hasil pemeriksaan organ dalam jenazah Mirna Salihin yang pertama kali dilakukan oleh dr. Slamet mengindikasikan adanya tukak lambung dan luka yang berkaitan dengan masalah maag kronis dalam lambung Mirna.

Dr. Djaja menjelaskan bahwa lambung tersebut mengandung darah berwarna hitam dan terdapat tukak serta borok yang merupakan luka. Selain itu, sel darah putih yang beragam bentuknya ditemukan dalam lambung, yang menunjukkan adanya peradangan dalam waktu yang cukup lama.

"Isinya di dalam lambung darahnya hitam, di dalam lambung ada tukak, tukak lambung ada borok itu luka, dan luka itu diambil sama dia diperiksa, ketemu monosit, kalau ada luka baru akibat bahan kimia yang ada set PMN, sel darah putih yang bentuknya macam-macam," ujarnya.

Menurut dr. Djaja, jika seseorang mengalami peradangan kronis dalam lambungnya selama berbulan-bulan, maka adanya sianida tidak akan cocok sebagai penyebab kematian. Hal ini disebabkan oleh adanya radang bulat monosit yang mengindikasikan peradangan yang telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: 7 Tahun Jessica Wongso Rayakan Ultah di Balik Jeruji Besi, Sang Ibu Memiliki Harapan Besar

"Tapi kalau dia sudah lama, sudah berbulan-bulan kronis dia, jadi rasanya bulat jadi monosit, itu artinya maag kronis dan itu adalah pendarahan langsung berarti nggak cocok kan sama sianida," turunya.

Dr. Djaja juga mencatat bahwa sianida biasanya dapat mengubah warna kulit menjadi merah ceri, tetapi wajah Mirna tidak menunjukkan tanda-tanda ini. Berdasarkan pengalaman 30 tahunnya sebagai peneliti sianida, dr. Djaja yakin bahwa Mirna Salihin tidak meninggal akibat sianida.

Ditemukan 7.400 Mg Sianida di Sampel Gelas Mirna

Ahli forensik, dr. Djaja Surya Atmadja mengungkapkan bahwa sianida bisa tercium oleh seseorang, meski hanya satu miligram yang dimasukan ke dalam makanan atau minuman. Sehingga, Wayan Mirna Salihin seharusnya bisa mencium jika memang ada aroma tak biasa dari kopi yang diminumnya kala itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat