kievskiy.org

Menambah Utang Negara, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Balik Modal Setelah 70 Tahun?

Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT – Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau kini berjenama Whoosh dibangun dengan total anggaran US$7,2 miliar atau Rp108 triliun. Padahal semula, biaya yang dibutuhkan berkisar US$5,13 miliar atau Rp76 triliun.

Selama proses pembangunan, kereta cepat mengalami pembengkakan biaya. Penyebabnya beragam, salah satunya komponen-komponen utama seperti besi dan baja mengalami kenaikan harga. Pembengkakan biaya ini menjadikan Whoosh sebagai proyek paling mahal di sektor transportasi.

Pembengkakan juga berisiko mengancam perekonomian Indonesia. Sebab, kondisi keuangan Kereta Api Indonesia (KAI) yang sudah punya laba, harus tersedot untuk Whoosh.

Baca Juga: Novel Baswedan Soroti Surat Penangkapan SYL Ditandatangani Firli Bahuri, KPK: Tidak Usah Dipersoalkan

Dengan begitu, banyak pihak yang menilai proyek ini terlalu maksa. Dampaknya terhadap penambahan utang negara pun disoroti ekonom Indef Esther Sri Astuti Soeryaningrum Agustin. Dia menyebut, proyek kereta cepat membuat pemerintahan saat ini menjadi periode dengan utang terbanyak.

"Sudah dibangun dengan biaya yang sangat mahal, negosiasi, cost of run itu, bunganya ternyata juga tinggi sekali kan. Tinggi sekitar 3,4 persen. Ini salah satu proyek yang paling mahal di sektor transportasi misalnya dibandingkan MRT dari Jepang ya pembangunan MRT dengan pinjaman Jepang bunganya 0,1 persen," katanya dilansir dari DW Indonesia.

Balik Modal dalam 70 Tahun

Menurut perhitungan kasarnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung diprediksi tak bakal balik modal atau dapat laba dalam waktu singkat.

Baca Juga: Novel Baswedan Duga Penangkapan Syahrul Yasin Limpo Upaya Firli Bahuri Tutupi Kasus Dugaan Pemerasan

Esther memprediksi, jika sejumlah kondisi terpenuhi, balik modal bisa dicapai dalam waktu 70 tahun. Sebaliknya, jika sepi penumpang dan muncul kendala lainnya, Whoosh baru balik modal setelah 100 tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat