/photo/2023/10/20/2421919083.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Dewan Pers Muhamad Agung Dharmajaya mengungkapkan, kebebasan pers membuat orang bisa membuat media sendiri terlepas dari apa pun latar belakang orang tersebut. Namun di balik itu, menurut dia ada persoalan.
"Apakah dengan kebebasan itu, kemerdekaan itu ada tanggung jawab yang biasa lagi. Tahun ini Indeks Kemerdekaan Pers secara nasional kita mengalami penurunan, nilainya 71,57. Tahun lalu itu 77,88 persen," kata dia saat pembukaan Sosialisasi Indeks Kemerdekaan Pers 2023 di The 101 Dago Bandung, Dago, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 20 Oktober 2023.
Dalam kesempatan itu, dia juga memberi contoh hasil Indeks Kemerdekaan Pers 2023 di daerah.
"Sebagai contoh, Jawa Timur itu tahun kemarin urutan 3 dari belakang, tahun ini bisa memperbaiki posisi di urutan ke-14," ujar dia, "Jawa Barat 2 tahun ini angkanya selalu masuk 5 besar."
Sosialisasi tersebut ditanggapi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Dr. Ika Mardiah, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si., dan eks Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Jawa Barat Rahim Asyik.
Selain itu, dihadiri pula oleh pelbagai stakeholder, yang terdiri dari akademisi hingga penanggung jawab media, baik televisi, cetak, online, dan radio.
Turun 6,3 persen
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Indeks Kemerdekaan Pers Nasional 2023 turun 6,30 persen. Kendati demikian, kemerdekaan pers selama 2022 tetap berada di kategori cukup bebas.
Nilai Indeks Kemerdekaan Pers didapat dari survei di 34 provinsi, meliputi 3 lingkungan dengan 20 indikator, dan melibatkan 408 Informan Ahli sebagai responden serta 10 anggota Dewan Penyelia Nasional.